Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Kontemplasi

Ketika membaca banyak artikel yang menulis bahwa generasi milenial menghabiskan uangnya untuk traveling instead of nabung untuk hari tua. Dan tiba-tiba ku merasa tertohok dan sangat relate dengan pernyataan ini. Baru-baru ini saya mulai menyadari bahwa saya tidak punya cukup banyak saving (berhubung sekarang keuangan lagi turun drastis dari biasanya, dan mulai mencoba meng adjust gaya hidup agar cocok dengan pendapatan saat ini). Saya tiba-tiba throwback ke 2-3 tahun kebelakang ketika masih memiliki fresh money saat menjadi budak korporat.  Mencenangkannya adalah ternyata memang uang yang saya kumpulkan sudah habis dipakai traveling kemana-mana, luar negri 3 kali dan dalam negri beberapa tempat. Dan jangan lupa, saya pergi selalu bukan pas lagi murah-murahnya ((sepertinya ini memang memberi makan pada keinginan terpendam saya bisa jalan-jalan dengan uang sendiri)), jadi walaupun mahal, lagi peak season tetep saja ku bayar :) Menyesal? Tidak juga. Somehow saya malah bersyukur b

Merangkai Bunga Hiasan - Memahami Gaya Belajar #10

Alhamdulillah hari ini nambah ilmu lagi dalam membuat hiasan bunga-bunga seperti untuk di ulang tahun, atau hiasan untuk acara Bridal Shower hari ini! Alhamdulillah baru selesai mengadakan syukuran dan silaturahim bersama teman-teman sekalian bagi-bagi seragam gitu kali ya.  Saya datang pagi-pagi ke tempat kami berkumpul biar bisa bantuin dekor terlebih dahulu. Kebetulan teman saya bawa banyak pernak pernik untuk dekor, nah salah satunya itu bunga yang tinggal dirakit, dari kertas tissue (?), sebenarnya bukan dari tisu beneran sihh cuma bahannya tipis banget. Berhubung kita semua belum pernah menggunakan hiasan tersebut, jadilah kita bareng-bareng menerka bagaimana hiasan itu bisa dibentuk menjadi bunga. Untungnya ada penjelasan di bagian belakang plastiknya, dan juga gambar. Karena sepertinya saya juga memang tipe visual, jadi lah saya prefer untuk membaca tulisannya, daripada dijelaskan sama teman saja haha karena ada tulisannya di balik plastiknya, walaupun di tempat makan

Membuat Kopi Tubruk (?) - Memahami Gaya Belajar #9

Saya bukan penikmat sejati kopi. Ditambah lagi dengan riwayat memiliki sakit Maag, wah kopi bukan menjadi teman setia saya setiap hari. Saya menikmati kopi hanya kalau memang pengen atau kalau ingin begadang, tapi seringnya juga begadang ngga ditemenin apapun sih karena kalau udah adrenalinnya meningkat pasti tetep bisa bangun aja tanpa kopi. Tapi kemarin ada yang menarik ketika sedang ada kumpul keluarga, tante saya membuat kopi tubruk ditambah susu dan enak bangeeeet! Saya yang jarang banget ikut nimbrung-nimbrung di dapur jadi kepo dan minta diajarin cara bikinnya! Jadi, beginilah cara bikinnya, sambil tante saya menjelaskan, saya sambil praktek dan memperhatikan.  Ada alat penyeduh kopinya ya, jadi bubuk kopi tubruk nya tinggal dimasukan ke dalam alatnya, dan alatnya diisi air, seperti sistem kukusan gitu. Kopi tubruknya cukup 2 sendok makan, kemudian panaskan sampai mendidih di atas kompor. Apabila sudah mendidih, angkat dan tuangkan ke dalam gelas, biasanya 2 sendok

Mari Belajar Saman - Memahami Gaya Belajar #8

Hari ini adalah Hari Apresiasi RuBI! RuBI tahun 2018 kali ini, saya berangkat ke Aceh Barat Daya, tepatnya di Kecamatan Blangpidie. Masing-masing daearh harus menampilkan tarian, atau nyanyian atau apapun yang khas dari daerahnya tersebut. Alhamdulillah, kebudayaan aceh sangat lah kental dan sudah banyak yang mempelajarinya, seperti Tari Saman atau beberapa orang menyebutnya dengan Tari Ratoh Duek.  Beberapa hari sebelumnya, teman saya sempat mengirimkan di group mengenai tutorial tarian Saman yang dapat kita pelajari masing-masing di rumah, namun apadaya ku yang belum sempat membuka ataupun latihan tarian tersebut di rumah, jadilah kita modal nekat dan belajar di tempat, beberapa menit sebelum maju tampil ke depan haha. Walaupun ribut disekeliling kami, tapi tidak menghalangi kami untuk belajar tari saman dadakan itu haha, sambil diajari sambil di praktekan agar semakin mudah diingat. Dan alhamdulillah lumayan lah penampilannya, walaupun berantakan :')) Tapi yang penting adal

Memahami Gaya Belajar #7

Di luar kesibukan saya sebagai mahasiswa, saya juga sedang terlibat dalam organisasi kerelawanan bernama Ruang Berbagi Ilmu (RuBI). Hari Sabtu tanggal 8 Desember 2018, RuBI akan mengadakan Hari Apresiasi bagi para relawan yang telah berangkat ke daerah-daerah untuk melakukan kegiatan RuBI. Dalam mempersiapkan Hari Apresiasi, saya mengambil peran untuk membantu mempersiapkan dekorasi, terutama menyiapkan bunga-bunga kertas. Sejujurnya, saya bukan orang yang cukup kreatif dalam mempersiapkan hal-hal seperti ini. Saya bukan tipikal orang yang sering membuat crafting-crafting lucu macam ini haha tapi saya tertantang juga untuk mengambil peran membantu suatu hal yang saya bisa belajar, sesederhana membuat bunga kertas! Saya minta kepada teman saya bagaimana tutorialnya di instagram, dan sambil melihat video nya di Instagram, saya sambil mempraktekannya. Awal-awal ada 2 bunga yang gagal karena jadi lecek karena kebanyakan dilipet dan ada juga yang gagal karena jadi gabisa dibentuk ahhah

Memahami Gaya Belajar #6

Salah satu mata kuliah yang saya suka adalah mata kuliah perilaku organisasi. Saya sangat relate banyak dengan mata kuliah ini, karena saya sebelumnya sudah pernah bekerja dan banyak hal dari sisi SDM yang cukup membuat saya penasaran dan bingung. Sehingga, setiap pelajaran ini saya biasanya persiapan terlebih dahulu agar lebih mengerti di kelas.  Kalau kata Om saya, apapun pelajarannya, sebenarnya kita harus menjadi pembelajar yang tekun. Mau suka atau tidak suka, kita harus membaca yang tekun agar bisa semangat belajarnya. Salah satu mood-booster  saya juga dalam belajar adalah penampilan, saya sudah pernah cerita juga di tulisan sebelum-sebelumnya, saya cukup mementingkan penampilan agar semakin semangat belajar wkwk walaupun kalau dipikir-pikir ngga nyambung juga sih ya haahaha. Selain itu, karena saya banyak relate dengan kasusnya maupun materinya, jadi saya cukup sering bertanya berkaitan dengan hal-hal yang membuat saya penasaran waktu dulu kerja, jadi saya merasa saya

Memahami Gaya Belajar #5

Sebagai anak mahasiswa, kuis merupakan hal yang biasa dalam pembelajaran. Alhamdulillahnya kalau kuis nya diberitahukan sebelumnya, seperti hari ini. Hari ini agenda saya adalah belajar untuk kuis hari Rabu. Kami diberi tugas untuk membaca Jurnal Keuangan dan kuisnya akan berdasarkan jurnal tersebut. Beginilah nasib saya yang tidak punya background keuangan sama sekali, ketika pertama kali membuka jurnalnya rasanya sudah ingin menyerah saja......ini tulisan apa :'') Tapi kemudian saya mencoba gaya belajar yang kira-kira akan memudahkan saya untuk dapat menyerap ilmu-ilmu tersebut. Saya nyalakan lah musik klasik untuk membantu saya belajar biar rileks :'), saya baca perlahan dan pelan-pelan, apabila tidak mengerti saya lafalkan kalimat-kalimat tersebut dan mencoba berpikir dan mengartikan sendiri kira-kira apa, atau saya telepon teman saya yang kira-kira bisa menjelaskannnya, karena saya benar-benar belum ngerti pelajar ini, maka saya tidak bisa terganggu oleh keributan

Memahami Gaya Belajar #4

Melanjutkan cerita kemarin mengenai belajar Mind Power, salah satu materinya adalah membuat Mind Map untuk memudahkan kita belajar. Menurut saya, membuat Mind Map adalah metode pembelajaran yang sangat visual, karena dalam pembuatannya kita diminta untuk memberikan banyak warna agar lebih mudah mengingat apa yang kita tulis. Selain warna, kita juga boleh menggambar apabila kita tidak bisa mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata, tapi karena saya sangat lemah dalam hal menggambar, maka pastinya saya akan menulis saja haha. Sambil mengerjakan Mind Map, biasanya saya senang mendengarkan musik, dan musiknya juga bukan lagu-lagu yang sudah saya hapal, jadi biasanya saya lebih prefer  sambil mendengarkan akustik atau musik klasik.  

Memahami Gaya Belajar #3

Sabtu ini saya ada agenda untuk mengikuti sebuah training berjudul "Mind Power" di kampus, belajar bagaimana kita bisa memaksimalkan kekuatan pikiran kita untuk hal-hal yang baik dan membantu kita untuk afirmasi hal-hal yang ingin kita dapatkan. Dalam praktek mind power ini kita diberikan modul yang saya perlu waktu terlebih dahulu untuk membaca modul tersebut agar ketika dijelaskan saya bisa mengikuti dengan baik. Tidak lupa penampilan saya harus mendukung untuk meningkatkan mood belajar mind power ini. Setelah mendapatkan teori, kita diminta untuk praktek dengan cara atraksi-atraksi yang mungkin tidak masuk di logika namun dengan kekutatan pikiran kita bisa melakukannya, contohnya adalah menjatuhkan bohlam lampu dari suatu ketinggian namun tidak pecah, dan ini semua bukan sulap bukan sihir hanya menggunakan kekuatan pikiran masing-masing, apabila kita ragu, maka bohlam tersebut tetap akan pecah. Malam harinya, saya memasak tomyam instan yang saya beli dari seorang teman

Memahami Gaya Belajar #2

Hari ini adalah salah satu mata kuliah kesukaan saya, yaitu Seni Berpikir Dalam Bisnis. Mata kuliah yang dibawakan oleh dosen yang seru dengan materi-materi yang selalu membuat saya "wow......." karena menarik dan aplikatif.  Seperti biasa, penampilan juga merupakan hal penting dalam memulai belajar. Terkadang apabila saya sulit memahami suatu teks bacaan, karena biasanya kami diberikan kasus berlembar-lembar, saya biasanya akan membaca perlahan pada diri sendiri agar mudah dimengerti dan lebih masuk untuk dipahami, sehingga walaupun di kelas suasananya sangat ribut, saya tetap bisa mendengarkan suara saya dan mengerti akan kasusnya.

Memahami Gaya Belajar #1

Senang sekali dapat materi Bunsay di Level 4 ini tentang memahami gaya belajar! Sering banget sih mendengar tentang gaya belajar audio, visual dan kinestetik ini sebelumnya, tapi ya selewat aja belum pernah memperhatikan secara langsung dan detail sebenarnya gaya belajar saya itu seperti apa sih? Nah kebetulan banget saya lagi menjadi Mahasiswa, jadi mungkin kedepannya banyak membahasnya metode belajar saya untuk beberapa mata kuliah dan berbeda-beda, dan seringnya metode belajarnya juga berbeda-beda tiap hari tergantung mood hehehe. Dalam belajar manajemen keuangan, biasanya saya membaca terlebih dahulu materinya, kemudian di kelas akan fokus mendengarkan perkataan dosen agar lebih paham materi yang dijelaskan. Biasanya ketika akan belajar, penampilan juga salah satu hal penting dalam menunjang pembelajaran, karena biasanya berpengaruh sama mood saya hihihi kalau penampilan nya rapih dan niat, biasanya di kelas akan lebih mood belajarnya.

Aliran Rasa #3

Alhamdulillah selesai sudah tantangan level 3, sekarang ku semakin mengerti bahwa mengerjakan game ini hari demi hari terasa semakin berat, apalagi dengan peran saya yang sudah berganti menjadi mahasiswa, menambah beban untuk bisa belajar dengan baik dan tetap mengerjakan tiap tantangannya dengan baik. Tantangan kali ini tidak akan selesai tanpa adanya campur tangan Allah, Allah lah yang memampukan kita semua sehingga bisa dengan mudah membuat tantangan di tiap harinya, memudahkan partner kita untuk ikut membantu keberjalanan project-project ini, karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah, dan segalal kekurangan hanyalah milik diri ini. Segala sifat malas, procastinator tentulah muncul dari pribadi ini, tapi selain ilmu saya juga mendapatkan makna dari bersabar lah dalam menuntut ilmu, karena kita perlu sabar dan one bite at a time  agar bisa mencerna semuanya dengan baik.

Melatih Kecerdasan Spiritual

Al Ilmu Qabla Amal. Begitulah kira kira yang mendasari friendship project dari Fina dan Ranti (wkwk). Beberapa bulan yang lalu kami sudah beberapa kali melakukan ini namun qadarullah belum sempat lagi dan baru akan dimulai lagi insya Allah minggu depan (semoga Allah memudahkan langkah kita). Proyek selanjutnya adalah sama sama datang ke kajian, kajian yang gimana? Kapan? Dimana? Alhamdulillah di Jakarta, terutama jam pulang kantor banyak sekali yang mengadakan kajian rutin, masalah yang dibahas seputar masalah masalah terkini, terkadang ada juga yang bahas kitab, fikih, dsb. Dimana? Banyak, tinggal pilih saja. Kemungkinannya antara Masjid Agung Al azhar Sisingamangaraja (karna ada kajian rutin tiap Rabu malam dan Jumat malam) atau di Sunda Kelapa (setiap hari ba'da maghrib), atau di masjid Baitul Ihsan (biasanya ada aa gym di pekan ke 4 tiap bulannya). Saya dan Ranti sadar bahwa keimanan seseorang itu naik turun, maka dengan ikut ikut kajian ini smg bisa membuat iman kita di c

Mari Melatih Kecerdasan Sebagai Pemilih Cerdas 2019!

Qadarullah ada tayangan debat pendukung capres-cawapres di Kompas TV pas aku dan Ranti lagi nyari nyari channel di TV. Buat aku pribadi, nonton debat itu takut-takut gimana gitu karna aku ngga begitu suka sama yang namanya pertengkaran tapi demi menjadi pemilih cerdas saya harus menonton demi pemikiran yang lebih ojektif haha. Pada debat kali ini, memang diangkat tema millenials (kita banget kan), bagaimana cawapres bisa relate  ke millenials, karena sekarang ini millenials sedang booming dan banyak mengeluarkan suara serta pendapatnya. Dan yang mewakili debat ini juga merupakan millenials dari dua kubu tersebut, seru banget ternyata. Alhamdulillah representatifnya pada pinter-pinter, setidaknya sama-sama bawa data ya bukan asal ngecap-ngecap aja. Tapi tetep keliatan sih yang mana yang lebih smart jawabnya (astagfirullah judging banget ya). Setelah sesi ini, jadi semakin sadar bahwa ternyata perlu nonton lebih banyak tontonan faedah seperti ini agar semakin tercerdaskan! Sam

Rencana Malam Produktif #2

Rencana malam produktif kedua kali ini tercetus dari Ranti, kebetulan dia habis nonton debat pendukung capres-cawapres 2019 dan tampak seru sekali.  2019, kali kedua kami bisa memilih langsung presiden dan wakil presiden, sebagai pemuda dan pemudi Indonesia, kami ingin memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan apa yang mereka bawa, bagaimana pendukungnya, bagaimana intelektualnya, karakternya, bukan karna ikut-ikutan sama pilihan orang lain. Gayung bersambut, saya dengan semangat dan penasaran ingin nonton debat pendukung kedua pasangan capres-cawapres tersebut, ntap sekali!  Maka, rencana malam produktif #2 adalah nonton debat pendukung capres-cawapres☺️

Produktif Malam Hari

Alhamdulillah proyek produktif malam hari #1 tercapai! Malam itu sepulang ranti dari kantor dan saya dari kampus, kita sama-sama sibuk dengan urusan masing-masing. Ranti sibuk dengan urusan kain seragamnya dan saya sibuk dengan PR statistika :') kita sama-sama melakukan kegiatan di ruang tengah depan TV, dan masya Allah terharu akhirnya bisa juga kita produktif malam-malam, biasanya cuma leyeh-leyeh di kamar sambil scroll instagram aja :'') Sayangnya ngga sempet di dokumentasikan karena dua duanya sama-sama sibuk dengan urusan masing-masing di waktu yang sama. Sepertinya harus melakukan proyek produktif malam hari #2 nih hihihi

Malam Produktif, Sebuah Proyek

Proyek yang terlintas di otak kami berdua memang suka random dan memang hal-hal simpel tapi tetap bisa sesuai konten dalam aturan game level 3 ini :') Maka tercetuslah proyek produktif malam hari yaitu melakukan hal produktif bersama di malam hari. Latar Belakangnya adalah setelah menjadi karyawan, saya dan ranti merasa godaan untuk leyeh-leyeh pulang kantor itu begitu kuat, jadi sudah dapat dipastikan mungkin 70% kegiatan kita pulang kantor hanya leyeh-leyeh tanpa melakukan kegiatan yang produktif. Dalam rangka mempersiapkan ranti yang akan menikah (ini jadi alasan terkuat juga kenapa akhirnya ku memilih ranti sebagai partner di game level ini ♥️) jadi malam-malam kita ngga boleh leyeh-leyeh lagi haha.

Sepiring Nasi dan Ayam Goreng

Seperti postingan sebelumnya (maklum nulisnya di rapel heuheu). Alhamdulillah proyek makan malam kita bisa terealisasi, walaupun baru teralisasi jam 10 malam karna hari itu qadarullah kami berdua harus pulang malam (sama-sama ada yang harus diselesaikan terlebih dahulu), karna sudah malam tapi kita sama sama belum makan, jadilah kami menggoreng ayam dan makan dengan nasi putih haha, sederhana sekali bukan? Tapi setidaknya kami bisa sambil ngobrol ngalor ngidul. Kebetulan sahabat saya sedang mempersiapkan hari bahagianya, sehingga kami banyak membahas hal tersebut, persiapannya, dan hal-hal seru atau deg-degan yang kemungkinan terjadi bila ia sudah menikah (ihiy). Salah satunya adalah menjadi istri yang bekerja, ketika kita pulang malam dan harus tetap menyiapkan makanan untuk suami dan anak hahaha masya Allah, salut lah pokoknya sama ibu-ibu yang bekerja tapi kebutuhan anak dan suaminya selalu terpenuhi!

Makan Malam Bersama, Sebuah Proyek

Proyek proyek persahabatan ini sangat feasible dilakukan karena kebetulan seminggu lebih kemarin saya menginap di apartemennya, sehingga saya bisa melakukan banyak hal bersama dan sama-sama melatih kecerdasan kita (dalam berbagai aspek tentunya).  Proyek lain yang kami rencakanan (yang terinspirasi dari kita berdua yang selalu pulang malam dan pasti makan malam di luar masing-masing) adalah makan malam bersama! Biar apa? Ya, quality time gitu ceritanya. Kadang kita terlalu sibuk dengan dunia luar dan melupakan bahwa ada teman-teman terdekat kita yang mulai jarang berinteraksi dengan kita. Akhirnya kita memilih satu waktu, yaitu hari Kamis kalau tidak salah tanggal 8 november untuk menjalankan proyek makan malam bersama!  Termasuk melatih kecerdasan apakah ini? Yaitu melatih kecerdasan kita dalam membagi waktu dan menjaga silaturahmi dengan orang orang terdekat ♥️

Rencana Proyek 2

Dalam rangka mewujudkan hidup sehat eh atau pertemanan sehat ya? biar ala ala Dian Sastro gitu kan ya hahaha eh jadi ngelantur. Intinya proyek ala ala Fina dan Ranti berikutnya, yang masih dalam tema Hidup Sehat, adalah membuat Salad Buah dan Sayur dan Granola Yogurt! *yeeay* Proyek ini sudah hampir saja dilaksanakan, tapi karena minggu-minggu ini saya sibuk dengan UAS sana sini, sehingga harus di kampus sampai malam dan tidak sempat membuat sebuah salad ala-ala. Tapi kita sudah punya beberapa calon granola yogurt seperti apa yang akan kita buat, ini dia contohnya, versi youtube :  Granola Yoghurt Recipe Bahan-bahan yang dibutuhkan juga terbilang mudah, yaitu yougurt plain (kalau bisa yang low fat), buah yang diinginkan seperti strawberry atau anggur atau blueberry, kemudian ditambahkan granola ataupun chia seed biar lebih sehat. Rencana realisasi nya masih didiskusikan terebih dahulu hihihi.

Proyek 1 - Lari Pagi di UI

Alhamdulillaaah berhasil juga melewati kemageran bangun di pagi hari buat lari pagi. Rencana awal : Bangun jam 5 (karena kebetulan kami berdua sedang tidak sholat) Berangkat ke UI jam 05.30 Lari pagi sampai jam 8 kemudian sarapan Aktualisasi : Bangun jam 6 (haha ini juga setelah beberapa kali matiin alarm, padahal udah dibangunin juga dari stengah 5 tapi tidur lagi :))) ) Berangkat ke UI jam 06.30 Lari pagi sampai jam 08.30 (aktualisasinya ngga lari sih tapi jogging keliling UI, ya lumayan lah 3K ) Ya beginilah kira-kira dokumentasi muka belum mandi dan kemudian lari bersama di pagi hari! Sampai jumpa di Rancangan Proyek selanjutnyaaa! #GameLevel3 #FriendshipProject

Rancangan Proyek 1 : Kecerdasan Menghadapi Tantangan #1

Materi game kali ini adalah bertema pentingnya meningkatkan kecerdasan atau melatih kecerdasan. Dalam materi juga disebutkan kecerdasan ada beberapa jenis, yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan menghadapi tantangan.  Dalam tantangan kali ini, kami diminta untuk merancang dan melaksanakan proyek bersama dengan partner, kalau bisa keluarga inti, tapi kebetulan saat ini sedang merantau ke rumah nenek, dimana interaksi langsung dengan keluarga inti menjadi jarang dan jarak jauh, sehingga saya memilih teman saya semasa kuliah yang masih dekat sampai saat ini untuk menjadi partner dalam rangka melatih kecerdasan kita bersama hahaha kebetulan teman saya dalam waktu dekat akan menikah, jadi sepertinya ini juga bisa menjadi wadah untuk sama-sama mengembangkan diri (hihihi). Rancangan proyek pertama yang kami pikirkan adalah Olahraga bersama! Mengapa olahraga? Karena jujur, saya dan teman saya ini termasuk orang yang tidak rajin ber

Selamat datang kembali kehidupan perkuliahan!

Alhamdulillah sudah hampir satu bulan menjalani perkuliahan magister manajemen di PPM School of Management! Dan alhamdulillah so faaar so good~ Sebentar lagi akan menghadapi badai UAS Matrikulasi dan akan memulai perkuliahan dasar manajemen.  Bener-bener lagi adaptasi sama ritme kehidupan yang baru, perkuliahan, relawan lyfe, dan kelas bunsay yang game level 2 kemarin bener-bener skip ngga ngerjain sama sekali huhuhu. Alhamdulillah sekarang udah cukup bisa adaptasi sama kehidupan perkuliahan, udah cukup bisa bernapas dan berpikir jernih.  Ingin sekali bercerita pengalaman ke Aceh Barat Daya kemarin dalam rangka RuBI dan bercerita mengenai kehidupan awal pasca sarjana, tapi nanti dulu ya mari kita cari waktu menulis yang enak hahaha. Oke, mari mengisi blog dengan tugas tugas bunsay kembali! 

Aib yang sudah ditutupi oleh Allah, mengapa harus dibongkar?

Beberapa bulan terakhir ini alhamdulillah kaki kami dimudahkan oleh Allah untuk datang ke kajian Aa Gym di Masjid Baitul Ihsan, karena jaraknya dengan kantor yang terbilang dekat (bisa ditempuh dengan berjalan kaki), membuat kami malu apabila tidak datang kesana hanya karna malas. Hal yang paling saya suka apabila datang ke kajian Aa Gym adalah sesi doa di akhir kajian, bagaimana Aa Gym bisa membuat rangkaian katanya sangat menusuk dan menohok diri ini dan tersadar bahwa karunia Allah begitu besar, Allah dengan segala keramahan hati-Nya menutup aib aib kita sehingga masih ada yang mau berteman sama kita. Bayangkan kalau Allah buka aib kita, adakah yang masih mau berteman dengan saya yang penuh dosa ini? Kemudian saya tersadar bahwa terkadang di keseharian kita, ketika kita sedang bercerita bersama teman, atau bermain bersama teman, kita sering "berlomba-lomba" membuka aib kita, saya pun pernah berada di posisi dimana entah mengapa saya tidak suka orang-orang menganggap s

Komunikasi Produktif Hari 10 - Virtual Produktif

Salah satu poin dari komunikasi produktif yang sangat melekat di pikiran saya adalah mengenai cross check dan jangan berasumsi dalam berkomunikasi. Karena ketika kita sudah berasumsi dan tidak mengkonfirmasi, maka informasi yang kedepannya akan kita sampaikan lagi ke orang lain bisa jadi salah. Pagi hari tadi ketika saya dan teman saya sedang berkomunikasi via whatsapp membicarakan tawaran pekerjaan dia yang baru, dia banyak menggunakan kata 'kayaknya', seperti  "kayaknya gajinya sekian deh" "kayaknya ngga dapet uang makan deh" "kayaknya naik gojek bakal segini deh" dsb. Dan aku langsung teringat materi komunikasi produktif! Aha! dan kemudian aku balas "Mending jangan banyak asumsi deh, tanyain aja ke recruiter nya langsung biar jelas" Ta-daaaa! Karena terlalu banyak kayaknya itu menandakan kita belum yakin dengan informasi yang kita dapatkan, bisa jadi nanti dia malah menolak pekerjaan tersebut hanya berdasarkan

Komunikasi Produktif Hari 9 - Siblings Time!

Hari ini hari Jumat, katanya sih Alhamdulillah It's Friday! Pulang kantor hari ini sudah berencana mau siblings time sama kaka dan adik saya, maklum nih kita bukan tipe kaka adik yang sering kongkow bertigaan, biasanya ya jalan itu sekeluarga atau ya cuma aku dan adik atau aku dan kakak, nah sekarang kita coba untuk jalan bertiga! Dengan slogan yang sama dengan cerita kemarin-kemarin, yaitu stay away from your phone for a while. Maka saya menerapkan ini juga hari ini! Saya masukan HP ke dalam tas dan tas nya saya taruh di kursi sebelah kakak, jadi akan sulit ambil HP. Alhamdulillah nya dalam 2 jam kita ngobrol kita ngga main hp aja, tapi ya ketawa ketiwi, update cerita kuliah pertama adik saya, throwback  masa kecil, saling sharing kegiatan saat ini, dan sebagainya.   Karena saya percaya apabila kita duduk bareng terus malah main HP, ya itu akan benar-benar membuktikan bahwa HP dapat mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Dan alhamdulillahnya kakak dan adik j

Komunikasi Produktif Hari 8 - Komunikasi Virtual

Selama kurang lebih 3 bulan terakhir ini saya sedang mengikuti kegiatan kerelawanan, saya bergabung sebagai relawan Panitia, dimana saya ditugaskan untuk menjadi Narahubung antara Panitia Pusat dengan Panitia di daerah (kebetulan saya kebagian menjadi Narahubung untuk daerah Aceh), dan juga menghubungkan antara Panitia di daerah dengan Relawan Narasumber maupun Dokumentator. Komunikasi saya selama ini dengan panitia daerah hanya sebatas whatsapp chat, belum pernah telepon. Setelah belajar komunikasi produktif, saya kemudian berpikir bahwa agar semua nya lancar dan tidak ada salah paham, maka sekali kali saya harus ngobrol via telepon, agar intonasi dan nada bicara bisa terdengar. Karena sejujurnya, selama ini membaca chatnya saya juga suka wondering  apakah kakak panitia ini sedang marah, atau sedang sibuk, atau bagaimana tidak terlihat dari sebaris kalimat di chat whatsapp. Akhirnya, ketika ada kesempatan saya menghubungi via telepon, dan alhamdulillahnya setelah kesempatan i

Komunikasi Produktif Hari 7 - Kali ini berhasil!

Hari ini tanggal 17 September, Mengapa judulnya 'Kali ini berhasil!' ? Terinspirasi dari postingan saya di hari ke 5 mengenai 'Sebuah Buah Tangan', saat itu saya kurang pas melakukan komunikasi produktif, dan hari ini saya mencoba kembali. Alhamdulillah pulang hari ini bawa oleh-oleh makanan kesukaan Bunda, yaitu Roti Matcha. Bunda suka sekali dengan green tea, jadi saya sudah berniat memberikan roti tersebut buat Bunda dan harus jelas instruksinya, biar tidak seperti kemarin. Sesampainya saya di rumah, seperti biasa Bunda sedang mengaji di mushola. Saat saya sampai, Bunda berhenti sebentar Bunda : "Udah pulang, De?" Saya : "Iya, Bun. (karena saya merasa Bunda sedang berhenti mengaji dan mengarah ke saya, maka ini saat yang tepat). Ini ya, Bun ade bawain roti Matcha kesukaan Bunda" Bunda : "Waah, Alhamdulilllah. Oke, De nanti Bunda makan" Nah! Oke, mungkin seharusnya memang seperti itu ya. Mungkin percakapan ini sederha

Komunikasi Produktif Hari 6 - Jangan Berasumsi

Hari Selasa, 11 September 2018 Alhamdulillah hari ini libur Tahun Baru Islam! Dan alhamdulillah nya lagi hari ini saya (tumben) ngga ada kegiatan di luar rumah, jadi memang hari ini diniatkan untuk birul walidain di Rumah 😁 Family activity kita yang pertama adalah Jogging pagi bareng di Tandon Ciater, Tangerang Selatan. Biasanya, kami kalau lari di Tandon ini memang ngga bareng-bareng, jadi ya lari sendiri-sendiri dan nanti bertemu di suatu titik kalau sudah selesai. Hari ini kami janjian lari 6 putaran, saya lari duluan, disusul adik saya dan kemudian Ayah dan Bunda lari lari kecil di belakang. Karena agenda hari itu hanya lari dan sarapan, saya sengaja tidak membawa telepon genggam agar bisa fokus ngobrol dan komunikasi dengan keluarga. Setelah menyelesaikan 6 putaran, saya pas banget bertemu dengan adik saya, kemudian kami melipir sebentar di pinggiran untuk menunggu Ayah dan Bunda, di pikiran kami ayah sama bunda pasti akan lari lewat sini karna tadi baru 5 putaran, jadi puta

Komunikasi Produktif Hari Ke 5 - Sebuah Buah Tangan

Senin, 10 September 2018 Hari ini entah kenapa saya ingin sekali membeli sebuah Pretzel di Aunties Anne, sangat random sekali memang. Awalnya mau gofood ke kantor, tapi setelah melihat ongkir nya yang cukup lumayan, akhirnya saya putuskan untuk mengurungkan niat saya untuk gofood ke kantor.  Sepulang dari kantor, saya memutuskan untuk membeli sendiri pretzel ke tokonya, saya mampir di sebuah Mall terdekat, dan mampir lah ke Aunties Anne. Sesampainya saya disana, saya terpikir untuk membawakan Pretzel tersebut untuk Ayah dan Bunda di rumah, namun sempat galau karena kami bukan tipikal keluarga yang suka nyemil nyemil  makanan malam hari, jadi nanti malah mubadzir lagi, tapi di satu sisi berpikir masa pulang ke rumah ngga bawa buah tangan? Akhirnya saya memutuskan untuk membelinya. Pics from Google Sesampainya di rumah : Saya : "Bun ini ada Pretzel ya buat di rumah" (meletakkan makanan di atas meja makan. Bunda : (sedang bersiap untuk sholat) "Ya, De&

Komunikasi Produktif hari ke 4 - Stay Away From Your Phone For A While

Hari ini, adalah hari Minggu. Saya ada agenda berkumpul bersama teman SMA di rumah salah satu dari kami untuk update  kehidupan dan quality time  bersama. Mengapa berkumpul di rumah? Karena berkumpul di rumah lebih bebas dan menurut kami merupakan tempat yang lebih nyaman untuk menghabiskan waktu bersama. Sejujurnya, dari awal ada materi komunikasi produktif ini ada satu hal yang ingin saya lakukan dalam serangkaian tantangan ini, yaitu menjauhkan telepon genggam saat sedang berkumpul bersama teman atau keluarga , karena jaman sekarang, telepon genggam pasti ada selalu di genggaman, walaupun kita sedang bertemu fisik dengan teman atau keluarga kita, dan saya cukup concern  dengan hal ini dimana kita jadi kurang bisa berkomunikasi secara produktif dengan lawan bicara kita karena konsentrasi kita terpecah oleh telepon genggam.  Maka saat kumpul hari ini, saya mencoba menjauhkan telepon genggam saya, saya masukan ke dalam tas dan kemudian berkumpul dengan teman-teman seutuhnya. H

Games Komunikasi Produktif Hari ke 3 - Pesan Berantai

Tanggal 8 September kemarin, saya menjadi Pagar Ayu di pernikahan seorang sahabat kuliah. Sebelum acara resepsi dimulai, 5 pasang Pagar Ayu dan Pagar Bagus diharapkan datang pada saat briefing, yaitu 1 jam sebelum resepsi dimulai. Qadarullah saat briefing, Pagar Bagus nya belum ada yang datang, sehingga hanya Pagar Ayu yang di briefing, walaupun tugasnya gampang, tapi ada beberapa instruksi yang perlu kami ikuti selama resepsi berlangsung, sehingga kami yang datang briefing diminta untuk menyampaikan pesan tersebut kepada Pagar Bagus yang belum datang briefing. 10 menit sebelum acara resepsi, Pagar Bagus datang dan cukup kebingungan karena tidak tahu harus berdiri dimana, saat itu lah saya harus menyampaikan pesan berantai agar informasi tidak terputus. Saya memberi tahu tempat-tempat dimana harus berdiri (kebetulan ada sticker di lantainya sehingga bisa terlihat), saya juga memberi tahu berapa lama kami harus berada disana, namun ada 1 informasi yang saya lupa, saat itu saya cukup

Games Komunikasi Produktif Hari Kedua!

Bismillah, Di hari kedua games komunikasi produktif kali ini memang saya berniat menerapkannya di keluarga. Membuay sebuah family forum. Saat ini, kakak saya sudah menikah dan tidak tinggal bersama kami, adik saya juga sedang tinggal indekos di Jakarta, jadi tinggalah saya, ayah dan bunda di rumah. Untuk duduk bertiga untuk ngobrol hanya bisa terjadi di malam hari ketika weekday atau weekend. Malam ini dalam perjalanan menuju ke taman mini karna saya harus menginap disana, saya memutuskan untuk membuat family forum di dalam perjalanan. Dimulai dengan pertanyaan saya mengenau kurus bahasa arab yang sedang diikuti Ayah dan Bunda, mereka pun bercerita dengan antusias dan panjang lebar tentang kursus tersebut, walaupun sempat terjadi beda pendapat karna kesibukan ayah di kantor sehingga tidak bisa belajar bahasa arab atau mengerjakan pr dengan maksimal, berbeda dengan bunda yang ibu rumah tangga, saya pun mencoba menengahi dengan memberi pandangan kepada bunda bahwa ayah

Games Hari 1 Komunikasi Produktif

Bismillah,  Hari ini kebetulan saya ada jadwal meeting dadakan di kantor bersama tiga orang atasan saya, kebetulan ketiga orang tersebut adalah atasan langsung saya, maklum anak bawang harus punya banyak atasan hihihi.  Pada akhir meeting kami berdiskusi mengenai pending matters  dari divisi kami, ada banyak dan perlu dirinci satu per satu, karena lagi lagi saya anak bawang, jadi memang banyak hal-hal administratif yang masih pending di saya karena qadarullah saya akan resign dalam bulan ini sehingga kerjaan jadi menumpuk untuk segera diselesaikan sebelum saya resign. Bos A : "Jadi yang masih pending lagi masalah apa? Perijinan OSS dan E-Licensing? Progres nya bagaimana?" Saya  : "Untuk OSS saya sudah mengumpulkan data cabang, Pak sedang saya masukan datanya. Untuk E-Licensing sudah saya update kepada Pak X data terbaru untuk segera di upload" Bos A : "Ya untuk yang OSS ini kemudian sampai kapan targetnya? Apalagi yang perlu dibereskan?&quo

Mari Berbicara Tentang Ikhtiar

Beberapa minggu yang lalu saya mengikuti live instagram dari salah satu influencer dan designer muslimah bernama Ghaida Tsurayya, mungkin beberapa dari kalian sudah tahu bahwa Teh Ghaida ini adalah anak dari Aa Gym.  Dari acara chit-chat  yang berlangsung sekitar 30 menit itu, ada satu hal yang paling saya garis bawahi, yaitu Jangan Menuhankan Ikhtiar. Saya sempat merasa tertegun dan penasaran, apasih yang dimaksud dengan menuhankan ikhtiar? Karena saya sejujurnya seringkali berujar mengenai ikhtiar, setiap akan ujian saya selalu berusaha untuk ikhtiar semaksimal mungkin agar dapat dilihat dan diterima oleh Allah SWT, namun saya kemudian menjadi ragu jangan-jangan selama ini saya salah kaprah tentang ikhtiar itu sendiri. Tulisan kali ini terinspirasi dari blog ini  dan link video chit-chat Teh Ghaida dengan Aa gym disini Yang saya tangkap dari kedua sumber tersebut adalah, jangan sampai ketika kita sudah mati-matian ber ikhtiar kemudian ketika akhirnya kita mendapatkan

Hikmah dari Itikaf

Menurut saya pribadi, kegiatan itikaf pada bulan Ramadhan banyak manfaatnya, selain memperbanyak ibadah, kita juga bisa mengukur seberapa besar iman kita (mungkin). Ini yang sepertinya saya rasakan dan saya amati dari kegiatan itikaf ramadhan kemarin. Pengalaman yang saya dapat dari itikaf kemarin adalah bahwa ternyata memang iman saya masih jauh dari kata sempurna, yang selama ini saya kira baik baik saya tapi nyatanya saya tidak baik baik saja. Saya ingat betul ketika qiyammulail malam itu dipimpin oleh imam besar dari Palestina, suaranya bagus dan enak didengar. Suaranya seperti suara imam imam di Indonesia. Saya cukup mengikuti bacaan beliau, puncaknya terjadi ketika beliau membacakan doa qunut, beliau berdoa panjang sekali, dan saya yang sudah mulai lelah ini mulai terkantuk-kantuk mendengarkannya, tapi kemudian saya menjadi bangun kembali ketika mendengar sekeliling saya menangis............ Saat itu saya merasa menjadi orang yang paling merugi, disaat orang-orang menang

Itikaf di Masjid Baitul Ihsan (lagi)

Alhamdulillah setelah terakhir kali itikaf di Masjid Baitul Ihsan itu tahun 2009, dan pas banget juga waktu itu saya tulis ceritanya disini  , tahun 2018 ini berkesempatan lagi buat itikaf di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia, di malam 24 dan 25 Ramadhan.  Persiapan? Pendaftaran Berbeda dari tahun tahun sebelumnya, kali ini itikaf di Masjid BI perlu daftar via online terlebih dahulu, kemana daftarnya? Kamu bisa langsung telepon ke sekertariat masjid BI di nomor telepon yang tertera di bawah ini, saya sarankan untuk telepon kesana jam 10an, karna kalau kepagian kasian mereka juga belom buka haha Selain persiapan pendaftaran, jangan lupa persiapkan juga barang-barang yang perlu dibawah, berhubung saya dan teman-teman hanya ambil yang 12 jam, jadi kita pada ngga bawa baju ganti, kira kira kita bawa ini aja : 1. Quran 2. Alat sholat 3. Sikat gigi dan cuci muka 4. Obat pribadi 5. Minum 6. Snack (kalau laper malem malem) Pas datang hari H, jangan lupa unt

Review Buku Pingkan Melipat Jarak

Finally selesai juga baca buku ini karena udah ada buku ketiganya dan ku penasaran baca buku ketiganya jadi buru buru baca buku keduanya ini, tadaaaa Review buku pertama nya ada disini yaaa. Kelanjutan ceritanya dimulai dari Sarwono yang ternyata sakitnya semakin parah dan masih dirawat di rumah sakit, sedangkan Pingkan yang diceritakan semakin 'gila' karena ketidakhadiran Sarwono di sekitarnya, dan menceritakan juga Katsuo yang ingin menolong Pingkan karena ia mencintai Pingkan dan ingin Pingkan tetap bersama Sarwono kelak.  Banyak adegan yang seolah olah hanya terjadi di pikiran dan angan angan Pingkan, Sarwono maupun Katsuo, sehingga cukup complicated juga bacanya (hahaha bukan penikmat sastra banget tapi ceritanya cukup menarik). Konflik yang terjadi dimulai dari sakit Sarwono yang semakin parah sehingga membuat Ia harus dirawat lama di Solo, dan Pingkan yang masih setia menunggu di Solo sedangkan Ia harus segera kembali ke Jakarta dan Kyoto untuk melan

Setelah Satu Setengah Tahun Bekerja di Pekerjaan Pertama

Pekerjaan pertama bagi beberapa teman saya bukan merupakan pekerjaan yang menyenangkan, ada juga yang menemukan pekerjaan pertama menyenangkan lalu kemudian bosan dan segera pindah ke pekerjaan kedua. Sedangkan saya? Masih betah (atau dibetah betahin?) di pekerjaan pertama. Banyak hal yang saya ambil dari satu setengah tahun bekerja, mari kita telaah : 1. Bekerja itu butuh hati yang lapang Banyak hal dalam pekerjaan yang seringkali tidak sesuai dengan keinginan kita, atau tampaknya yang lain lebih enak kerjanya daripada saya. Saya belajar bahwa memang ketika bekerja kita harus terima terima saja, wong  kita digaji untuk bekerja pada perusahaan tersebut, kalau ndak  mau ya monggo  keluar, jadi harus lapang. Kalau kalian ngeluh mulu tapi ngga ada effort  buat mencari pekerjaan lain yang menurut kalian lebih baik, ya kalian buang buang tenaga sih. 2. Mari berteman dan Mari membantu sesama Jangan pilih pilih teman di kantor! Alhamdulillah entah kenapa saya waktu baru masuk