Ketika membaca banyak artikel yang menulis bahwa generasi milenial menghabiskan uangnya untuk traveling instead of nabung untuk hari tua. Dan tiba-tiba ku merasa tertohok dan sangat relate dengan pernyataan ini. Baru-baru ini saya mulai menyadari bahwa saya tidak punya cukup banyak saving (berhubung sekarang keuangan lagi turun drastis dari biasanya, dan mulai mencoba meng adjust gaya hidup agar cocok dengan pendapatan saat ini). Saya tiba-tiba throwback ke 2-3 tahun kebelakang ketika masih memiliki fresh money saat menjadi budak korporat.
Mencenangkannya adalah ternyata memang uang yang saya kumpulkan sudah habis dipakai traveling kemana-mana, luar negri 3 kali dan dalam negri beberapa tempat. Dan jangan lupa, saya pergi selalu bukan pas lagi murah-murahnya ((sepertinya ini memang memberi makan pada keinginan terpendam saya bisa jalan-jalan dengan uang sendiri)), jadi walaupun mahal, lagi peak season tetep saja ku bayar :)
Menyesal? Tidak juga. Somehow saya malah bersyukur bisa mendapatkan pengalaman jalan-jalan di dua tahun kebelakang, jadi setidaknya sekarang sudah ngga terlalu menggebu-gebu lagi untuk bisa jalan-jalan kemana-mana, walaupun keinginan untuk pergi ke tempat-tempat seru lainnya makin banyak, tapi setidaknya sekarang sudah lebih calm down dan banyak pertimbangan. Salah satu nya adalah untuk tabungan masa depan (Eh?).
Better late than never. Momen kontemplasi ini membuat kita jadi semakin yakin, kenapa Allah ngga ngasih ini sekarang, kenapa Allah ngga ngarahin jalan kita kesana dan kesini, kenapa Allah bikin kita seperti sekarang ini, karna akhirnya kita akan sadar 'oh iya bener juga ya, coba kalo gue x, pasti gue belom siap juga' ((ngomong apa ini fin ngomong apa)).
Komentar