Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Humor dan Hikmah

Renungan Sebelum Tidur

Suatu hari, nabi Ibrahim berkata pada sekumpulan orang, "Jika Engkau ingin berdosa kepada Allah, jangan berdosa di bumi-Nya". Kemudia, ada orang yang menjawab, "Lalu dimana aku bisa berdosa?", jawab Ibrahim "Di luar bumi-Nya" "Bagaimana mungkin? seluruh bumi milik Allah?" tanya balik orang tersebut. Ibrahim pun menimpali, "Tidakkah engkau malu, seluruh bumi ini milik Allah, tetapi engkau masih berdosa diatasnya?" Dan andai saja, manusia itu tau, Allah pernah mengungkapkan suatu hal pada Rasulullah, Aku yang memberi rezeki, tapi selain Aku yang disyukuri. Kebaikan-Ku turun kepada manusia, tapi keburukan mereka yang naik pada-Ku. Aku berbaik hati pada mereka dengan memberi berbagai nikmat, padahal Aku tidak butuh mereka. Tapi, mereka justru memperlihatkan kebencian pada-Ku dengan berdosa, padahal mereka makhluk yang paling butuh Aku. Siapa yang ingin jadi teman dududkku, hendaknya ia berzikir mengingat Aku. Mereka yang ta...

Lupa intinya, lupa yang paling penting

Seorang ayah kesal dengan anaknya yang selalu saja lupa membawa membawa sesuatu ketika sekolah. Kadang PR ketinggalan, kadang pulpen, kadang buku catatan, dan banyak lagi. Akhirnya sang ayah memutuskan untuk mengawasi sang anak sebelum berangkat sekolah. Ia memberi check list pada sang anak, berisi daftar apa saja yang harus dibawa. "Semua sudah siap?" tanya sang ayah "Siap!" jawab sang anak yakin. Berangkatlah sang ayah mengantar anaknya. Untuk meyakinkan tidak ada yang lupa, sang ayah sambil menyetir, mengulang check list sang anak yang duduk disampingnya. "Nak, kamu sudah masukkan PR ke dalam tas?" "Sudah, Pak!" "Pulpen, penggaris, busur, dan jangka siap?" "Sudah, Pak" "Kaos olah raga, sudah dimasukkan?" "Sudah, Pak!" Begitu terus sepanjang perjalanan.

Jika mudah percaya

Kisah ini terjadi disebuah peternakan. Seekor ayam jantan hidup bersama 10 ayam betina. Sebagai satu-satunya pejantan tentu saja ia merasa bahagia. Akan tetapi karena usia si ayam jago sudah tua dan sudah tidak terlalu produktif lagi, pemilik peternakan memutuskan untuk membeli ayam jago baru yang masih muda. Suatu hari petani datang memasukkan satu ayam jago muda ke dalam kandang. Terjadilah dialog antara ayam jago tua dan si jago muda yang pendatang baru. "Wahai ayam jago muda, saya tidak mau dianggap anti regenerasi. Tapi saya juga tidak mau langsung menyerah. Bagaimana kalau kita lomba lari, kalau kamu menang kamu boleh jadi satu-satunya pejantan dan saya mengaku kalah!" ajak si ayam jago tua.