Langsung ke konten utama

Lupa intinya, lupa yang paling penting

Seorang ayah kesal dengan anaknya yang selalu saja lupa membawa membawa sesuatu ketika sekolah. Kadang PR ketinggalan, kadang pulpen, kadang buku catatan, dan banyak lagi.
Akhirnya sang ayah memutuskan untuk mengawasi sang anak sebelum berangkat sekolah. Ia memberi check list pada sang anak, berisi daftar apa saja yang harus dibawa.
"Semua sudah siap?" tanya sang ayah
"Siap!" jawab sang anak yakin.
Berangkatlah sang ayah mengantar anaknya.
Untuk meyakinkan tidak ada yang lupa, sang ayah sambil menyetir, mengulang check list sang anak yang duduk disampingnya.
"Nak, kamu sudah masukkan PR ke dalam tas?"
"Sudah, Pak!"
"Pulpen, penggaris, busur, dan jangka siap?"
"Sudah, Pak"
"Kaos olah raga, sudah dimasukkan?"
"Sudah, Pak!"
Begitu terus sepanjang perjalanan.



Sang ayah berharap semoga saja setelah ini anaknya bisa belajar lebih disiplin.
Begitu sampai di gerbang sekolah, sang anak menengok kurisi belakang dan panik.
"Kenapa" tanya sang ayah
"Tasnya ketinggalan di rumah," jawab sang anak nyengir.
Humor dan hikmah
Seringkali kita terjebak banyak detail tapi malah lupa intinya.
Kita terjerat masalah kecil-kecil justru lupa gambaran besarnya.
Kita terjebak pada jalannya tapi lupa pada tujuannya.

Sang ayah pada kisah di atas begitu detail mengecheck semua barang yang harus dimasukkan ke dalam tas, ternyata malah tasnya yang ketinggalan. Luput dari perhatiannya.
Ada orang tua yang ingin membuat anaknya maju dan sukses, menyuruh anaknya kursus berbagai kegiatan, malah membuat anaknya stres dan trauma belajar. Lupa intinya adalah untuk kemajuan dan kebahagiaan anak.
Ada ulama yang ingin menyatukan umat tapi malah terjebak dengan menyeragamkan pendapat malah berujung pada pertikaian. Lupa tujuan awalnya.
Karena itu jika membuat rencana, pastikan kita setia pada tujuan, dan jangan terjebak pada jalan mana yang kita tempuh, karena kalau lupa tujuan awal malah bisa berubah jadi kesalahan fatal.

taken from : Bisa! group on FB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Adat :o

Menurut gue, lebaran kali ini cukup ramai, dan ini kayaknya lebaran terakhir sama kakak dea dengan status belom menikah deh, tahun depan dia pasti lebaran sama keluarga barunya deh.........dan gue berasa jadi anak pertama, dan nggak kebayang betapa mati gayanya nanti di depan bunda dan sodara-sodara yang ngobrol, biasanya kan gue sama kakak pasti ngobrol berdua~ jadi ceritanya, setiap lebaran jarang banget kunjungan ke keluarga ayah yang di jakarta, karena biasanya kita ke jogja dan silaturahminya ke sodara-sodara di jogja. nah kebetulan banget kemaren ke rumah sodaranya ayah yang di daerah taman mini, namanya eyang bagyo, beliau itu jawa nya fasih banget lah istilahnya, dan wuih dapet ilmu gitu dari sana haha tau ga ilmu apa? jadi beliau berbicara tentang adat jawa -adat buat nikahan yang mau dipakai sama kakak dea nanti- ternyata adat-adat itu artinya sangat dalam loh :o jadi kalau mau pakai adat jawa, ada 4 adat yang nggak boleh ditinggalin, jadi kayak prinsip dasarnya lah,...

17 years of Love Song

Apa yang muncul di benak lo pas baca title itu ? hahhaa pasti sesuatu yang romantis deh #soktau hahhaa jadi sebenernya ini tuh judul novel, pengarangnya sama kayak pengarang Summer Breeze (pasti tau lah). sebenernya dari cover luarnya tuh udah keliatan sendu banget gitu, gue liat novel ini waktu di stand nya puspa swara di islamic book fair kemaren, akhirnya gue beli lah ini buku dan ternyataa.. jreeng jreeng jreeeng.... gue nangis baca buku nya. sedih banget asal lo tau, sebenernya nggak tebel bukunya, tapi entah kenapa kayaknya tuh panjang banget ceritanya, dan lama, dan gue sangat terbawa sama ceritanya, sedih banget, gue sampe nangis terus sampe keinget-inget sama novel ini, aduuh emang lebai banget, tapi ya itu lah haha. jadi sinopsisnya gini... --Ada seorang anak laki-laki, namanya Leo, dia pindah ke kampung sama ibunya dari Jakarta, soalnya Orang Tuanya abis bercerai dan dia ikut ibunya pulang ke kampung halamannya di purwakarta, ini ceritanya setting tahun 91-an . terusnya , di...

kakak-yang-akan-melepas-masa-lajangnya

pernah baca post yang tentang Ayah? nih disini  . dan itu bener banget ternyata...... kemaren di rumah ada acara perkenalan keluarga besar kak dea sama kak adam (calom suaminya), aku kira ya ini acara keluarga biasa, hanya perkenalan, makan-makan, foto-foto, dan selesai. Tapi ternyata nggak nyangka banget, pas ayah lagi disuruh ngomong tentang ya bahwa ayah menerima pinangan dari adam bla bla bla.. dan ayah ku menangis, beliau menangi, beliau berusaha berbicara sambil menangis, beliau menangis karena akan melepaskan putri pertamanya, bahwa putri pertama nya sudah beranjak dewasa dan akan berpindah tanggung jawabnya kepada suaminya, bukan lagi kedua orang tuanya. walaupun itu bukan aku, tapi mendengar dan melihat ayah menangis itu rasanya........... ya Allah sejujurnya aku juga sedih sih kakak udah mau menikah, yang paling berasa mungkin karena nantinya kakak nggak tinggal di rumah lagi dan ya dia bakalan punya keluarga juga yang harus dia urusin nantinya. walaupun kak dea supe...