Kisah ini terjadi disebuah peternakan.
Seekor ayam jantan hidup bersama 10 ayam betina.
Sebagai satu-satunya pejantan tentu saja ia merasa bahagia.
Akan tetapi karena usia si ayam jago sudah tua dan sudah tidak terlalu produktif lagi, pemilik peternakan memutuskan untuk membeli ayam jago baru yang masih muda.
Suatu hari petani datang memasukkan satu ayam jago muda ke dalam kandang.
Terjadilah dialog antara ayam jago tua dan si jago muda yang pendatang baru.
"Wahai ayam jago muda, saya tidak mau dianggap anti regenerasi. Tapi saya juga tidak mau langsung menyerah. Bagaimana kalau kita lomba lari, kalau kamu menang kamu boleh jadi satu-satunya pejantan dan saya mengaku kalah!" ajak si ayam jago tua.
"Boleh saja!" jawab si Jago muda.
"Permainannya begini, saya akan berada setengah meter di depan kamu, lalu kamu kejar aku, kalau aku terkejar maka aku kalah." terang si Jago tua
"OK, mari kita mulai" tegas sang jago muda penuh keyakinan. Tantangan yang terlalu mudah, pikir si jago muda.
Singkat cerita akhirnya keduanya pasang posisi.
Si jago tua bergerak, si jago muda mengejar. Si jago tua melompat. Si jago muda masih mengejar.
Tak lama berselang...dor. Si jago muda terkapar mati tertembak.
Sang pemilik peternakan mengusap senapannya sambil marah-marah.
"Heran, ini ketujuh kalinya aku beli ayam jago muda, semua hanya tertarik pada si jago tua. Tidak ada yang tertarik sama betinanya!"
taken from : bisa! group on Facebook
Seekor ayam jantan hidup bersama 10 ayam betina.
Sebagai satu-satunya pejantan tentu saja ia merasa bahagia.
Akan tetapi karena usia si ayam jago sudah tua dan sudah tidak terlalu produktif lagi, pemilik peternakan memutuskan untuk membeli ayam jago baru yang masih muda.
Suatu hari petani datang memasukkan satu ayam jago muda ke dalam kandang.
Terjadilah dialog antara ayam jago tua dan si jago muda yang pendatang baru.
"Wahai ayam jago muda, saya tidak mau dianggap anti regenerasi. Tapi saya juga tidak mau langsung menyerah. Bagaimana kalau kita lomba lari, kalau kamu menang kamu boleh jadi satu-satunya pejantan dan saya mengaku kalah!" ajak si ayam jago tua.
"Boleh saja!" jawab si Jago muda.
"Permainannya begini, saya akan berada setengah meter di depan kamu, lalu kamu kejar aku, kalau aku terkejar maka aku kalah." terang si Jago tua
"OK, mari kita mulai" tegas sang jago muda penuh keyakinan. Tantangan yang terlalu mudah, pikir si jago muda.
Singkat cerita akhirnya keduanya pasang posisi.
Si jago tua bergerak, si jago muda mengejar. Si jago tua melompat. Si jago muda masih mengejar.
Tak lama berselang...dor. Si jago muda terkapar mati tertembak.
Sang pemilik peternakan mengusap senapannya sambil marah-marah.
"Heran, ini ketujuh kalinya aku beli ayam jago muda, semua hanya tertarik pada si jago tua. Tidak ada yang tertarik sama betinanya!"
taken from : bisa! group on Facebook
Komentar