Beberapa minggu yang lalu saya mengikuti live instagram dari salah satu influencer dan designer muslimah bernama Ghaida Tsurayya, mungkin beberapa dari kalian sudah tahu bahwa Teh Ghaida ini adalah anak dari Aa Gym.
Dari acara chit-chat yang berlangsung sekitar 30 menit itu, ada satu hal yang paling saya garis bawahi, yaitu Jangan Menuhankan Ikhtiar.
Saya sempat merasa tertegun dan penasaran, apasih yang dimaksud dengan menuhankan ikhtiar? Karena saya sejujurnya seringkali berujar mengenai ikhtiar, setiap akan ujian saya selalu berusaha untuk ikhtiar semaksimal mungkin agar dapat dilihat dan diterima oleh Allah SWT, namun saya kemudian menjadi ragu jangan-jangan selama ini saya salah kaprah tentang ikhtiar itu sendiri.
Tulisan kali ini terinspirasi dari blog ini dan link video chit-chat Teh Ghaida dengan Aa gym disini
Yang saya tangkap dari kedua sumber tersebut adalah, jangan sampai ketika kita sudah mati-matian ber ikhtiar kemudian ketika akhirnya kita mendapatkan hajat kita tersebut kita kemudian meng-claim bahwa itu semua karena hasil dari ikhtiar kita selama ini. Mungkin pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah dan tidak juga sepenuhnya betul.
Semua yang terjadi di dunia ini sudah Allah gariskan dan sudah Allah atur, sehingga manusia tinggal menjalankannya, tapi kalimat ini juga tidak boleh dimaknai secara mentah, karena nantinya manusia berpikir ia tidak perlu melakukan apa-apa toh sudah digariskan oleh Allah.
Jadi, kedudukan ikhtiar dalam menempuh suatu hajat keinginan kita adalah ikhtiar sebagai jalan mencari ridho dan mendapatkan keridhoan dari yang Maha Memiliki Segala yaitu Allah SWT. Kita berikhtiar agar Allah ridho memberikkan apa yang kita inginkan, agar Allah mudahkan perjalanan kita menggapai keinginan kita.
Tapi kemudian kalau memang akhirnya kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan artinya apa?
Artinya memang bukan jalan tersebut yang Allah ridhoi, balik lagi ke pernyataan bahwa Allah lebih tau apa yang kita butuhkan, bukan semata-mata apa yang kita inginkan. Jadi kalaupun pada akhirnya kita tidak mendapatkan apa yang menjadi keinginan kita, kita juga tenang, sebab kita tahu bahwa Allah tidak meridhoi keinginan tersebut dan Allah memberikan yang memang terbaik untuk kita.
Lalu apakah mungkin ketika si A tidak berjuang sama sekali dan kemudian dengan mudahnya mendapatkan apa yang ia inginkan? Mungkin saja kalau memang Allah sudah meridhoi itu, lalu mungkin kita akan bertanya dan bergumam enak sekali dia tidak perlu berusaha dan bersusah payah bisa dengan mudah mendapatkan sesuatu. Ya mungkin saja cobaan dia bukan disitu, atau mungkin dia melakukan banyak hal kebaikan lain yang memang kita tidak tahu dan tidak terlihat oleh kita sehingga Allah sayang padanya.
Intinya, jangan sampai kita lupa bahwa semua yang ada di dunia ini sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa, Allah SWT..
Wallahu'alam bissawab
Komentar