Langsung ke konten utama

Lalu bagaimana peran Orang Tua dalam Mengenalkan Fitarh Seksualitas tersebut?

Materi di kelompok 2 dan 3 seru banget karena saling keterkaitan satu sama lain, masih inget kan tahapan penanaman fitrah seksualitas pada anak yang dibagi berdasarkan umurnya? 

Nah, lalu peran orang tuanya seperti apa sih?

0-2 Tahun (Dekatkan dengan Ibu)
Orang Tua harus menanamkan rasa malu dengan tidak mengumbar aurat bayi di sembarang tempat, seperti memandikan, mengganti pakaian di tempat tertutup yang terhindar dari pandangan orang lain. 
Orang Tua juga diharapkan tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan di depan anak bayi

3-6 Tahun (Dekatkan dengan Ayah dan Ibu)

Orang tua mulai mengajari anak terkait mengenalkan organ tubuh dengan istilah yang benar. 
Orang Tua memberikan pakaian/aksesoris sesuai gender

Orang Tua juga mulai menjelaskan mana organ tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain.

7-10 Tahun (Dekatkan sesuai gender)
Orang tua diharapkan mulai memisahkan tempat tidur anak perempuan dan laki-laki.
Untuk anak laki-laki mulai dikenalkan dengan mengajaknya sholat berjamaah di masjid dan untuk anak perempuan mulai dikenalkan dengan pekerjaan rumah tangga

11-14 Tahun (Dekatkan lintas gender)
Orang tua mulai mengenalkan mana yang mahram dan bukan mahrom.
Orang Tua memberikan pemahaman mengenai pubertas dan mengenalkan mengenai menutup aurat
Ibu mengajarkan bagaimana memahami perasaan perempuan kepada anak laki-laki dan sebaliknya.

Sumber bacaan :
Bunda Sayang, 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak (Komunitas Institut Ibu Profesional)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi UNPAD

Yak! Alhamdulillah saya sudah kelas 3 SMA, dan sepertinya sudah saatnya buat mikirin lebih serius mau ke universitas mana nanti, dan mau jurusan apa nanti, dan mau kerja apa nanti -,- . sebenernya gue agak males mikirin ini (aduh hidup gue~~) tapi ini harus, masa iya gue hidup mau terombang ambing sama arus laut gitu aja? nggak kan, yaudah jadi hari ini gue baru mencari-cari tentang satu fakultas yang sebenarnya sangat amat saya minati dibanding pilihan (dari orang tua dan kerabat-kerabat beserta tante dan kakak) yang lain. Dan gue ketiklah di mbah google "Fakultas Psikologi UNPAD" yeah :)) dan bermunculan berbagai macam sumber, ya ada yang menarik tapi ada juga yang belom memuaskan hati gue. Ini intinya :

17 years of Love Song

Apa yang muncul di benak lo pas baca title itu ? hahhaa pasti sesuatu yang romantis deh #soktau hahhaa jadi sebenernya ini tuh judul novel, pengarangnya sama kayak pengarang Summer Breeze (pasti tau lah). sebenernya dari cover luarnya tuh udah keliatan sendu banget gitu, gue liat novel ini waktu di stand nya puspa swara di islamic book fair kemaren, akhirnya gue beli lah ini buku dan ternyataa.. jreeng jreeng jreeeng.... gue nangis baca buku nya. sedih banget asal lo tau, sebenernya nggak tebel bukunya, tapi entah kenapa kayaknya tuh panjang banget ceritanya, dan lama, dan gue sangat terbawa sama ceritanya, sedih banget, gue sampe nangis terus sampe keinget-inget sama novel ini, aduuh emang lebai banget, tapi ya itu lah haha. jadi sinopsisnya gini... --Ada seorang anak laki-laki, namanya Leo, dia pindah ke kampung sama ibunya dari Jakarta, soalnya Orang Tuanya abis bercerai dan dia ikut ibunya pulang ke kampung halamannya di purwakarta, ini ceritanya setting tahun 91-an . terusnya , di...

Zomato Gold yang Menyatukan Kita

Thanks you Zomato Gold, yeah.  Hari kamis 7 Februari 2019 kemarin, saya ada meeting volunteer bersama dengan komunitas lain. Ceritanya, kita mau sharing dan membicarakan peluang kolaborasi antar dua komunitas, dan ya siap berjejaring lah ya :3  Nah! Salah satu kesulitan dalam meeting-meeting after-office-hours ini adalah memilih tempat makan yang tidak terlalu bising dan ramai agar rapatnya tetap kondusif. Thanks to Zomato Gold, sehingga kita bisa menemukan resto menarique dan sepi! Ada namanya restoran Senyum Indonesia, pas di sebrang pintu east mall Grand Indonesia. Dari luar resto ini nampak sangat fancy dan sepi, asumsinya makanannya akan mahal jadinya sepi, apalagi dekat Grand Indonesia (masa iya ngga mahal?). Tapi pas masuk ternyata ambience nya enak bangeet, lampunya temaram, tempatnya sepi, dan pas buka buku menu wow harganya tidak terlalu mahal, masih standar lah sama cafe cafe di Jakarta, info lengkapnya bisa buka zomatonya sendiri kali ya haha.  Ja...