Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Mari mengalirkan rasa......

Mengerjakan tugas tiap level itu selalu tidak mudah, seringkali materinya menarik bangeeet tapi entah kenapa jadwal lagi padat merayap sampai gabisa ngerjainnya. Seringkali saya berpikir mungkin sayanya juga yang gabisa bagi waktu, dan tiba-tiba kelas bunsay sudah hampir pada penghujung level, level 11!  Setiap level membuat saya semakin melengkapi puzzle puzzle rasa penasaran bagaimana sih sebenarnya mendidik anak, walaupun ketika berhadapan langsung dengan keponakan aja suka bingung sendiri, tau sih teorinya gini, tapi kok tetep aja ya buat diaplikasikan itu susah hahaha setidaknya calon-calon ibu itu harus banyak belajar, karna dalam islam juga mengajarkan bahwa belajarlah hingga ke negri cina, bahkan hingga liang lahat.  Salah satu motivasi terbesar di level ini adalah, ayo fin dikerjain daripada nanti ngulang level bunsay dari awal lagi  he he he he he . Sudah sejauh ini masa mau mundur kan ya? Semangat 1 level lagi!

Menjawab Pertanyaan Anak!

Materi terakhir ini lucu sekali dan ya bisa jadi contekan kelak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan random dari anak terkait fitrah seksualitas. Pertanyaan yang muncul misalnya adalah "Ibu, menikah itu apa?" (Pertanyaannya simpel ya, tapi jawabnya pasti jadi bingung hahaha) "Seksi itu apa?" "Ibu, seks itu apa sih?" Hayo, jadi kalau ditanya pertanyaan seperti itu jawabannya apa ya kira-kira? Nah kali ini dibahas mengenai tips menjawab pertanyaan dari anak yang suka random haha Pastinya, kita tidak boleh menunda atau mengalihkan topik karena kita tidak tahu jawabannya, ada baiknya mencari tahu bersama bila kita tidak tau jawabannya. Sesuaikan jawaban dengan umur anak Anda, dan apabila bertanya terkait seksualitas, jawablah dengan tenang dan jangan merasa seksualitas itu topik yang tabu.  Beberapa tools juga bisa digunakan untuk memudahkan kita menjawab pertanyaan anak, misalnya gambar, buku, internet, media dan alat peraga lainnya

Peran Lingkungan dan Perlindungan dari Kejahatan Seksual

Melanjutkan dari materi sebelumnya mengenai peran orang tua, nah sekarang bagaimana sih efek atau influence lingkungan terhadap kejahatan seksual? Yang membuat sedih adalah kalau kita melihat efek-efek negatif bisa terjadi kekerasan seksual terhadap anak, yaitu depresi, stress pascatrauma, kegelisahan, kecenderungan untuk menjadi korban lebih lanjut pada masa dewasa. Hal-hal tersebut sangat ingin kita hindari, maka kita perlu menjaga anak kita dari kekerasan seksual.  Seringkali, bahasan mengenai seks itu masih dianggap tabu sehingga tidak pernah dibahas oleh orang tua langsung ke anak. Padahal, kalau bukan ke orang tuanya, anak akan mencari tahu ke orang lain, dan bisa melalui media digital sepertu youtube ataupun situs-situs yang tidak benar.  Ada hal menarik yang dibawakan oleh kelompok 9 ketika presentasi terkait materi ini di group WAG, yaitu ada cuplikan wawancara dengan pendidik terkait peran lingkungan terhadap perkembangan fitrah seksualitas anak.  Menurutnya,

Menjaga Diri dari Kejahatan Seksual

Akhir-akhir ini banyak kejadian terhadap kejahatan seksual pada anak-anak, selain memang kesalahan dari perilaku, tapi ada baiknyaa kita sebagai orang tua juga memberikan edukasi kepada anak-anak mengenai bagaimana cara menjaga diri agar menjadi bekal perlawanan diri bila ada potensi kejahatan seksual. Lalu bagaimana peran orang tua? Orang tua harus membangun kedekatan dengan anak agar anak terbuka dan mau cerita apapun yang mereka alami Tumbuhkan rasa cinta kepada Allah dengan senantiasa menumbuhkan rasa syukur Perkenalkan ajarkan nama bagian tubuh, ajarkan bagian tubuh mana yang boleh disentuh oleh orang lain dan mana yang tidak Perkenalkan perbedaan bagian tubuh laki dan perempuan Mulai memperkenalkan batasan aurat perempuan dan laki-laki Perkenalkan juga alat reproduksi makhluk lain (tumbuhan dan binatang) Bila sudah mulai masuk antara 6-8 tahun, mulai perkenalkan perubahan tubuh sesuai dengan gender nya masing-masing

Penyimpangan Seksualitas, Solusi, dan Pencegahannya

Semenjak ramainya kasus suka sesama jenis, maka orang tua harus aware dan faham bagaimana penyimpangan seksualitas dapat terjadi pada anak.  Menurut kelompok 7, ada dua faktor yang mempengaruhi penyimpangan seksual, yaitu : 1. Faktor Psikologis     - Pengalaman di masa lalu akibat pelecehan seksual 2. Faktor Biologis     - Kadar hormon yang abnormal dan kelainan struktur kinerja otak Nah Penyimpangan seksualitas tidak hanya berbentuk homoseksual, tapi ada juga yang menjadi mengalami gangguan identitas jenis masa kanak-kanak dan gangguan jenis identitas tidak khas seperti terganggu secara psikologis, padahal anatomi tubuhnya berbeda dengan keinginan psikologisnya. Ada juga namanya Parafilia, yaitu ketertarikan atau fantasi seksual yang tidak wajar terhadap benda, situasi, atau kelompok tertentu. Gangguan lainnya adalah disfungsi psikoseskual, sehingga terkadi perubahan psikofisiologis yang terjadi pada orang yang sedang bergairah seksual. Selain hal tersebut m

Pengaruh Media Digital Terhadap Fitrah Seksualitas

Materi kali ini sangat up-to-date dan memang menjadi tantangan bagi orang tua masa kini, dimana media digital dapat berpengaruh pada perkembangan fitrah seksualitas anak-anak. Nah, pengaruhnya dimana dan seperti apa sih? Alhamdulillah sudah dibahas oleh kelompok 6 Bunsay Pranikah yeay Media digital tidak selalu berkorelasi dengan hal-hal yang buruk dan memperburuk perkembangan fitrah seksualitas anak. Tapi disamping itu pengaruhnya banyak juga hal yang positif seperti menjadi wadah informasi secara biologis yang luaaas dan dapat mengambil berbagai macam sumber, nah agar sumbernya terpercaya dan tidak sesat, maka pendampingan orang tua sangat dibutuhkan dalam mengawasi anak-anak yang sedang mengakses konten di mdia digital. Selain membuka pengetahuan, ternyata media digital juga membuat orang tua jadi lebih aware dan hati-hati terhadap perkembangan gender di lingkungan sekitar.  Nah yang paling ditakutkan oleh orang tua adalah ketika anaknya mengakses video porno karena pen

Akil dan Baligh?

Materi yang baru lagi dan membuka wawasan lagi! Apalagi judulnya adalah Pentingnya Akil dan Baligh secara bersamaan, nah loh saya juga baru tau bahwa Akil dan Baligh itu berbeda. Jadi ternyata perbedaannya adalah : Aqil = Matang secara psikologis Baligh = Matang secara fisik Dan ternyata penting sekali ketika aqil dan baligh terjadi bersamaan, bahwa kecakapan untuk menakar menimbang harus beriringan dengan kematangan fisik. Seharusnya pada masa ini terjadi keseimbangan antara kematangan fisik dengan kematangan psikologis.  Lalu bagaimana caranya mempersiapkan aqil dan baligh secara bersamaan? 1. Memiliki kemampuan basic life skill 2. Mampu berpikir fokus 3. Mampu memimpin diri sendiri dengan baik Sehingga ketika anak kita sudah mencapai Baligh, akan sesuai dengan tahapan aqil yang juga sudah siap sehingga tidak terkaget-kaget dan perilakunya masih mencerminkan anak yang belum matang.

Peran Ayah Dalam Pengasuhan

"Sebagai Pemimpin (QS. An-Nisa:34) yang harus menyelamatkan keluarganya dari api neraka (QS. At-Tahrim:6)" Baru baca itu aja jadi ngerasa wah tugas ayah berat banget ya :') Masya Allah, tepuk salut untuk seluruh Ayah di dunia! Menariknya, kelompok kali ini menjabarkan ada beberapa poin penting peran Ayah dalam pengasuhan, yaitu : 1. Man of Vision and Mision Ini pasti ya, karna Ayah bagaikan nahkoda keluarga, jadi harus menentukan visi dan misi keluarga mau dibawa seperti apa. 2. Memberi kemampuan leadership Nah berhubungan sama poin pertama, untuk bisa memimpin, pastinya Ayah harus punya sisi leadership dan ini bisa jadi contoh untuk anak-anaknya 3. Pembangun Struktur Berpikir dan Rasionalitas Berhubung laki-laki lebih pandai dalam berlogika dan berpikir rasional, maka hal ini bisa jadi contoh untuk anak-anak 4. Ayah Sang Raja Tega (Menguji kemandirian anak) Kalau Ibu katanya itu sebagai pembasuh luka, mayoritas Ayah akan lebih tega terhad

Lalu bagaimana peran Orang Tua dalam Mengenalkan Fitarh Seksualitas tersebut?

Materi di kelompok 2 dan 3 seru banget karena saling keterkaitan satu sama lain, masih inget kan tahapan penanaman fitrah seksualitas pada anak yang dibagi berdasarkan umurnya?  Nah, lalu peran orang tuanya seperti apa sih? 0-2 Tahun (Dekatkan dengan Ibu) Orang Tua harus menanamkan rasa malu dengan tidak mengumbar aurat bayi di sembarang tempat, seperti memandikan, mengganti pakaian di tempat tertutup yang terhindar dari pandangan orang lain.  Orang Tua juga diharapkan tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan di depan anak bayi 3-6 Tahun (Dekatkan dengan Ayah dan Ibu) Orang tua mulai mengajari anak terkait mengenalkan organ tubuh dengan istilah yang benar.  Orang Tua memberikan pakaian/aksesoris sesuai gender Orang Tua juga mulai menjelaskan mana organ tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain. 7-10 Tahun (Dekatkan sesuai gender) Orang tua diharapkan mulai memisahkan tempat tidur anak perempuan dan laki-laki. Untuk anak laki-laki

Pendidikan Fitrah Seksualitas Anak Sejak Dini

Dari awal kuliah BunSay, selalu bingung dengan istilah "Fitrah", secara harfiah sih ngerti-ngerti aja ya, bahwa fitrah itu sesuatu yang sepantasnya dan lumrahnya gimana. Tapi kalau sudah menyangkut ke materi malah suka bingung maksudnya fitrah seksualitas tuh yang gimana sih? Untungnya materi dari kelompok 2 kali ini membahas mengenai pendidikan fitrah seksualitas pada anak sejak dini. Banyak hal yang baru saya tahu, terutama terkait baiknya seperti apa mengenalkan gender pada anak.  Fitrah seksualitas menurut buku Fitrah Based Education adalah adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati. (Harry Santosa, 2017). Tahapan Penumbuhan Fitrah Seksualitas pada Anak adalah sebagai berikut : 0-2 tahun Dekatkan dengan Ibu (ASI) 3-6 tahun Dekatkan dengan kedua orang tua 7-10 tahun Dekatkan sesuai gender (anak perempuan dengan ibu dan sebaliknya) 11-14 tahun Dekatkan lintas gend

Gender dan Seks?

Pengalaman pertama kuliah online tapi disuruh bikin presentasi sekelompok hahaha kebetulan kemarin saya kebagian menjadi presenternya dan menarik sekali diskusi di kelompok juga seru, kemudian mengunakan teknologi Google Slides untuk bahu membahu membuat slide PPT nya hihi. Materi pertama tentang Fitrah Seksualitas Anak adalah pengenalan perbedaan gender dan seks, biasanya kita menganggap gender dan seks itu sama saja, padahal sebenarnya itu dua istilah yang berbeda. Gender akan dikaitkan dengan perilaku yang dapat dibentuk oleh sosial, sedangkan seks adalah jenis kelamin berdasarkan biologisnya. Setelah mengetahui apa itu gender dan seks, kami mulai membahas terkait perbedaan hormon pada perempuan dan laki-laki, kemudian karakteristik yang membedakannya terkait dengan hormon yang ada. Hal yang menarik adalah fakta-fakta di lapangan saat ini terkait gender dan seks dan paradigma terdahulu yang menari untuk dibahas, seperti apakah perlu membedakan gender bedasarkan warna biru d