Langsung ke konten utama

Menulis, menulis, dan menulis part 2

Salah satu harapan dari level ini adalah, ketika kita menemukan suatu hal yang menjadi keahlian atau potensi kita, kita bisa menyusun strategi untuk mengasahnya. Nah, inilah salah satu cara saya untuk mengasah kemampuan menulis. Seperti pada postingan sebelum-sebelum dan sebelumnya, ketika saya bercerita bahwa saya senang menulis, dan IIP cukup memfasiliasi hobi saya tersebut, salah satu volunteer lain juga menawarkan harapan yang sama, yaitu caption writer untuk IG.

Setiap minggunya saya harus membaca buku yang menjadi acuan dalam membuat caption di IG. Hal ini membuat saya mau tidak mau membaca buku dan kemudian membuat caption se menarik dan se kreatif mungkin.

Hal ini membuat saya sadar bahwa ketika kita menulis dalam keadaan mood akan jauuuuh berbeda dengan ketika kita sedang tidak mood. Saya kemarin sedang mood dalam menulis caption sehingga bisa langsung selesai dalam 3 jam, tapi ketika saya sedang tidak mood, sepertinya 2 hari saja juga tidak cukup untuk bisa menulis tulisan yang ciamik.

Tapi mungkin peribahasa 'kita bisa karena biasa' juga bisa menjadi faktor seseorang mudah atau tidak dalam menuangkan pikirannya ke dalam tulisan. Sehingga setiap minggunya saya terus berlatih untuk membuat caption-caption edukatif tapi tetap menarik dan relate dengan followers. Cheers!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi UNPAD

Yak! Alhamdulillah saya sudah kelas 3 SMA, dan sepertinya sudah saatnya buat mikirin lebih serius mau ke universitas mana nanti, dan mau jurusan apa nanti, dan mau kerja apa nanti -,- . sebenernya gue agak males mikirin ini (aduh hidup gue~~) tapi ini harus, masa iya gue hidup mau terombang ambing sama arus laut gitu aja? nggak kan, yaudah jadi hari ini gue baru mencari-cari tentang satu fakultas yang sebenarnya sangat amat saya minati dibanding pilihan (dari orang tua dan kerabat-kerabat beserta tante dan kakak) yang lain. Dan gue ketiklah di mbah google "Fakultas Psikologi UNPAD" yeah :)) dan bermunculan berbagai macam sumber, ya ada yang menarik tapi ada juga yang belom memuaskan hati gue. Ini intinya :

Zomato Gold yang Menyatukan Kita

Thanks you Zomato Gold, yeah.  Hari kamis 7 Februari 2019 kemarin, saya ada meeting volunteer bersama dengan komunitas lain. Ceritanya, kita mau sharing dan membicarakan peluang kolaborasi antar dua komunitas, dan ya siap berjejaring lah ya :3  Nah! Salah satu kesulitan dalam meeting-meeting after-office-hours ini adalah memilih tempat makan yang tidak terlalu bising dan ramai agar rapatnya tetap kondusif. Thanks to Zomato Gold, sehingga kita bisa menemukan resto menarique dan sepi! Ada namanya restoran Senyum Indonesia, pas di sebrang pintu east mall Grand Indonesia. Dari luar resto ini nampak sangat fancy dan sepi, asumsinya makanannya akan mahal jadinya sepi, apalagi dekat Grand Indonesia (masa iya ngga mahal?). Tapi pas masuk ternyata ambience nya enak bangeet, lampunya temaram, tempatnya sepi, dan pas buka buku menu wow harganya tidak terlalu mahal, masih standar lah sama cafe cafe di Jakarta, info lengkapnya bisa buka zomatonya sendiri kali ya haha.  Ja...

Belajar Adat :o

Menurut gue, lebaran kali ini cukup ramai, dan ini kayaknya lebaran terakhir sama kakak dea dengan status belom menikah deh, tahun depan dia pasti lebaran sama keluarga barunya deh.........dan gue berasa jadi anak pertama, dan nggak kebayang betapa mati gayanya nanti di depan bunda dan sodara-sodara yang ngobrol, biasanya kan gue sama kakak pasti ngobrol berdua~ jadi ceritanya, setiap lebaran jarang banget kunjungan ke keluarga ayah yang di jakarta, karena biasanya kita ke jogja dan silaturahminya ke sodara-sodara di jogja. nah kebetulan banget kemaren ke rumah sodaranya ayah yang di daerah taman mini, namanya eyang bagyo, beliau itu jawa nya fasih banget lah istilahnya, dan wuih dapet ilmu gitu dari sana haha tau ga ilmu apa? jadi beliau berbicara tentang adat jawa -adat buat nikahan yang mau dipakai sama kakak dea nanti- ternyata adat-adat itu artinya sangat dalam loh :o jadi kalau mau pakai adat jawa, ada 4 adat yang nggak boleh ditinggalin, jadi kayak prinsip dasarnya lah,...