Pada awalnya -gaya mas rasyid- saya berpikir bahwa akan mempunyai banyak waktu luang dan bisa jalan-jalan asik di solo, namun pada keberjalanannya, hal itu sangat susah terlaksana karena agenda yang diatur oleh ketua rombongan kita, ridho (sebut saja kadal), sangat padat.
kalau dipikir-pikir, kita kuliah cuma 2 jam per harinya, kadang jam 15.00-17.00 atau 09.00-11.00, tapi pada kenyatannya, tidak se saklek itu juga, kalau kita kuliah jam 15.00. pasti selesainya magrib, dan abis magrib, kita berlagak layaknya budayawan yang pindah dari tempat ke tempat menonton pertunjukan wayang orang, ataupun drama tari, ataupun karya kontemporer, mulai dari pendopo ISI, TBS, sriwedari, sampai di depan gedung etnomusikologi. sampai takjub banget sama solo yang kayaknya setiap sudutnya kita dengan mudah menemukan hal-hal yang berbau kesenian jawa disana.
kalau kuliah jam 15.00 juga, paginya kita suka ada latihan mandiri sama mamih nia yang selalu dengan baik hatinya bawa roti jabadi buat kita .
jalan-jalannya cuma sempet ke keraton
kemudian merayakan taun baru bersama sejuta orang lainnya di car free night, udah kayak nonton konser kembang api.
terusnya ke PGS dan klewer -wisata belanja- yang pasti ga ada fotonya karena sibuk nawar sana sini, dan wisata kuliner timlo dan serabi yang ga ada fotonya juga karena sibuk makan :p
makan di galabo, dan main kartu seperti orang 'ga bener', mana mainnya di tengah jalan, yang bikin diliatin sama semua orang karena kita ketawa-ketawa banget haha
makan di galabo, dan main kartu seperti orang 'ga bener', mana mainnya di tengah jalan, yang bikin diliatin sama semua orang karena kita ketawa-ketawa banget haha
Komentar
dan gw bukan kadal :/