Langsung ke konten utama

Cinta dan Komitmen






gue udah niat banget mau nulis posting ini dari tadi pulang sekolah (entah-mengapa). terinspirasi dari pertanyaan fika waktu itu, udah lama sih. waktu itu si fika nanya di kelas, lagi iseng-iseng gitu, ada gue sama beberapa temen sekelas, katanya fika 'menurut lo pentingan mana cinta sama komitmen?' terus ada yang bilang cinta ada yang bilang komitmen, ga hapal gue hahaa. intinya gue mau berpendapat tentang itu sekarang. sok gede banget, sok ngerti, tapi nggak apa-apa lah, untung mengasah kemampuan speak speak gue haha

mana yang lebih penting? cinta ? komitmen ? .

--> cinta sama komitmen itu penting di tempatnya masing-masing, kita nggak bisa bilang lebih penting cinta daripada komitmen, karena itu semuanya adalah satu kesatuan.

--> kalau cinta berdiri sendiri tanpa harus ada komitmen. itu adalah sangat menyakitkan. karena kita nggak bisa nuntut apa-apa dari dia ketika dia ninggalin kita.

--> kalau komitmen sendirian tanpa cinta? buat apa? itu cuma buat main main aja. iseng-iseng bikin komitmen, tapi sebenernya nggak cinta, itu juga nggak penting, buang-buang waktu.

--> berarti cinta itu harus berdiri sama komitmen, buat apa cinta tapi tak ada komitmen, itu malah menyakitkan kedua belah pihak.

--> makanya, jangan main-main sama cinta, jangan asal melampiaskan cinta ke orang tanpa komitmen, itu malah akan menambah masalah baru.


Komentar

A.S. mengatakan…
emm kalo sama nasir gimana? hihihih
eh anda saya link ya
sekian terimakasih
Reihan Putri mengatakan…
wakakakaka recomment fira
Fina Ariefa mengatakan…
hadooh kalian ini yeee ckckc

Postingan populer dari blog ini

17 years of Love Song

Apa yang muncul di benak lo pas baca title itu ? hahhaa pasti sesuatu yang romantis deh #soktau hahhaa jadi sebenernya ini tuh judul novel, pengarangnya sama kayak pengarang Summer Breeze (pasti tau lah). sebenernya dari cover luarnya tuh udah keliatan sendu banget gitu, gue liat novel ini waktu di stand nya puspa swara di islamic book fair kemaren, akhirnya gue beli lah ini buku dan ternyataa.. jreeng jreeng jreeeng.... gue nangis baca buku nya. sedih banget asal lo tau, sebenernya nggak tebel bukunya, tapi entah kenapa kayaknya tuh panjang banget ceritanya, dan lama, dan gue sangat terbawa sama ceritanya, sedih banget, gue sampe nangis terus sampe keinget-inget sama novel ini, aduuh emang lebai banget, tapi ya itu lah haha. jadi sinopsisnya gini... --Ada seorang anak laki-laki, namanya Leo, dia pindah ke kampung sama ibunya dari Jakarta, soalnya Orang Tuanya abis bercerai dan dia ikut ibunya pulang ke kampung halamannya di purwakarta, ini ceritanya setting tahun 91-an . terusnya , di...

Belajar Adat :o

Menurut gue, lebaran kali ini cukup ramai, dan ini kayaknya lebaran terakhir sama kakak dea dengan status belom menikah deh, tahun depan dia pasti lebaran sama keluarga barunya deh.........dan gue berasa jadi anak pertama, dan nggak kebayang betapa mati gayanya nanti di depan bunda dan sodara-sodara yang ngobrol, biasanya kan gue sama kakak pasti ngobrol berdua~ jadi ceritanya, setiap lebaran jarang banget kunjungan ke keluarga ayah yang di jakarta, karena biasanya kita ke jogja dan silaturahminya ke sodara-sodara di jogja. nah kebetulan banget kemaren ke rumah sodaranya ayah yang di daerah taman mini, namanya eyang bagyo, beliau itu jawa nya fasih banget lah istilahnya, dan wuih dapet ilmu gitu dari sana haha tau ga ilmu apa? jadi beliau berbicara tentang adat jawa -adat buat nikahan yang mau dipakai sama kakak dea nanti- ternyata adat-adat itu artinya sangat dalam loh :o jadi kalau mau pakai adat jawa, ada 4 adat yang nggak boleh ditinggalin, jadi kayak prinsip dasarnya lah,...

Surga yang Tak Dirindukan

Sudah lama tidak me review  novel, dan sudah lama juga tidak membaca novel karena tugas dan segala amanah yang menumpuk #berlebihan. Akhirnya menyelesaikan lagi satu buah novel, novel karangan Asma Nadia, sosok penulis yang saya kagumi tulisan-tulisannya sedari saya di sekolah menengah pertama. novel-novelnya dekat sekali dengan agama, novelnya santun, novelnya selalu mendidik pembacanya, dan pastinya selalu ada pesan-pesan moral dibaliknya.  Seperti novel ini, yang baru saja saya selesaikan, yang membuat saya meneteskan air mata membacanya, padahal menikah saya belum, tapi saya perempuan, sedikit banyak bisa membayangkan rasanya seperti apa.  mengenai poligami.  saya sering medengar banyak pendapat yang kontroversial mengenai poligami, dan mayoritas dari kalangan perempuan pasti menolak untuk di-poligami karena melihat bahwa tidak akan ada manusia yang adil se-adil Nabi Muhammad SAW. ketika tidak bisa adil kenapa harus dilakukan? mengenai novel ini,...