Langsung ke konten utama

Review Novel : Kau, Aku, dan Sepucuk Angpao Merah

Sepertinya cukup telat ya membaca novel ini disaat udah ada banyak buku Tere Liye lainnya yang lebih baru. Saya baru banget selesai membaca novel ini beberapa menit yang lalu. Dan.....wow sederhana tapi menawan, cukup membuat beberapa tetes air mata ini mengalir dengan spontan apalagi saat membaca surat dari Mei untuk Abang Borno.


Hasil gambar untuk kau aku dan sepucuk angpau merah

Begitulah nampaknya cover buku yang saya dapatkan, cover terbarunya, berbeda dengan cover lama yang menggambarkan sosok Mei dengan payung yang terkembang.

Novel ini menceritakan tentang seorang pemuda asal Kalimantan yang tinggal di Sungai Kapuas, bernama Borno. Borno bekerja sebagai pengemudi Sepit (perahu kayu khas Sungai Kapuas sepertinya), suatu ketika Borno bertemu dengan Mei yang dengan sengaja menjatuhkan sepucuk angpao merah di sepit Borno, dan ternyata isi angpao itulah yang membuat rumit keadaan dan hubungan mereka. 

Cerita sederhana antara laki laki dan perempuan yang dimabuk cinta, saling suka namun malu-malu yang kemudian ternyata terhalang oleh masa lalu yang membuat mereka harus cukup menderita satu sama lain dengan berdalih bahwa 'sebaiknya mereka tidak usah kenal dari awal'. Namun cinta sejati akan selalu menunjukkan jati dirinya. Segala pertemuan yang sengaja dan tidak sengaja mengantarkan mereka dan membuktikan bahwa cinta sejati nyata adanya.

Novelnya cukup tebal, walaupun ada beberapa part yang saya skip karena menggambarkan pensuasanaan dari lingkungan Borno, termasuk cerita mengenai kehidupan orang-orang di sekitar Borno. 

Overall nilainya 8/10 yeaaay. Bagus. Novel Tere Liye selalu bagus dan sarat makna, serta penuh teka teki. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi UNPAD

Yak! Alhamdulillah saya sudah kelas 3 SMA, dan sepertinya sudah saatnya buat mikirin lebih serius mau ke universitas mana nanti, dan mau jurusan apa nanti, dan mau kerja apa nanti -,- . sebenernya gue agak males mikirin ini (aduh hidup gue~~) tapi ini harus, masa iya gue hidup mau terombang ambing sama arus laut gitu aja? nggak kan, yaudah jadi hari ini gue baru mencari-cari tentang satu fakultas yang sebenarnya sangat amat saya minati dibanding pilihan (dari orang tua dan kerabat-kerabat beserta tante dan kakak) yang lain. Dan gue ketiklah di mbah google "Fakultas Psikologi UNPAD" yeah :)) dan bermunculan berbagai macam sumber, ya ada yang menarik tapi ada juga yang belom memuaskan hati gue. Ini intinya :

17 years of Love Song

Apa yang muncul di benak lo pas baca title itu ? hahhaa pasti sesuatu yang romantis deh #soktau hahhaa jadi sebenernya ini tuh judul novel, pengarangnya sama kayak pengarang Summer Breeze (pasti tau lah). sebenernya dari cover luarnya tuh udah keliatan sendu banget gitu, gue liat novel ini waktu di stand nya puspa swara di islamic book fair kemaren, akhirnya gue beli lah ini buku dan ternyataa.. jreeng jreeng jreeeng.... gue nangis baca buku nya. sedih banget asal lo tau, sebenernya nggak tebel bukunya, tapi entah kenapa kayaknya tuh panjang banget ceritanya, dan lama, dan gue sangat terbawa sama ceritanya, sedih banget, gue sampe nangis terus sampe keinget-inget sama novel ini, aduuh emang lebai banget, tapi ya itu lah haha. jadi sinopsisnya gini... --Ada seorang anak laki-laki, namanya Leo, dia pindah ke kampung sama ibunya dari Jakarta, soalnya Orang Tuanya abis bercerai dan dia ikut ibunya pulang ke kampung halamannya di purwakarta, ini ceritanya setting tahun 91-an . terusnya , di...

Zomato Gold yang Menyatukan Kita

Thanks you Zomato Gold, yeah.  Hari kamis 7 Februari 2019 kemarin, saya ada meeting volunteer bersama dengan komunitas lain. Ceritanya, kita mau sharing dan membicarakan peluang kolaborasi antar dua komunitas, dan ya siap berjejaring lah ya :3  Nah! Salah satu kesulitan dalam meeting-meeting after-office-hours ini adalah memilih tempat makan yang tidak terlalu bising dan ramai agar rapatnya tetap kondusif. Thanks to Zomato Gold, sehingga kita bisa menemukan resto menarique dan sepi! Ada namanya restoran Senyum Indonesia, pas di sebrang pintu east mall Grand Indonesia. Dari luar resto ini nampak sangat fancy dan sepi, asumsinya makanannya akan mahal jadinya sepi, apalagi dekat Grand Indonesia (masa iya ngga mahal?). Tapi pas masuk ternyata ambience nya enak bangeet, lampunya temaram, tempatnya sepi, dan pas buka buku menu wow harganya tidak terlalu mahal, masih standar lah sama cafe cafe di Jakarta, info lengkapnya bisa buka zomatonya sendiri kali ya haha.  Ja...