Langsung ke konten utama

Aliran Rasa Kelas Buncek Batch 1!



Alhamdulillah! Kalau boleh jujur sih ya perjalanan kelas Buncek ini pastinya tidaklah mudah, sekitar 7 bulan mengarungi perjalanan kelas ini, mulai mencari apa yang membuat kita bahagia dan mengasah hal tersebut agar kita menjadi cekatan.

Sebagai salah satu peserta yang belum menikah, mengikuti kelas Buncek ini cukup membahagiakan! Kenapa? Karna menurut saya pribadi, kurikulum yang dibuat itu ya bisa berlaku buat banyak orang, ngga harus yang sudah menikah tentunya. Waktu awal ikut matrikulasi, kelasnya gabung antara yang sudah menikah dan belum menikah dan kurikulumnya memang buat ibu-ibu banget, tapi ya masih bisa mengikuti lah. Serunya waktu masuk ke kelas Bunsay, isinya khusus untuk para anggota IIP yang belum menikah, jadi obrolan dan tugasnya pun juga banyak adjustmennya, alhamdulillah banget sih ini :') 

Nah waktu masuk kelas Buncek juga sempet ragu sih berhubung kelasnya digabung lagi, tapi ternyata materinya ya bener-bener self-development, kembangkanlah apa yang membuat kita bahagia. Dan disini juga diajarin banget dari awal menemukan apa yang membuat kita bahagia, mulai dari tahap telur, ulat, kepompong dan kupu-kupu. Dapet banyak insight juga, dapet banyak exposure buat kenalan sama anggota IIP lainnya, dapet buddy, dapet mentor, masya Allah! Membangun banyak silaturahmi gini sih yang bikin bahagia hihihi

Kalau mau kepo sila di klik di video di atas hihi ceritanya itu transformasi dari sebelum ikut Buncek sampai setelah ikut Buncek.

Btw yang belum tau Buncek itu apaa --> Buncek itu Bunda Cekatan, salah satu rangkaian kelas di Institut Ibu Profesional. Kalau sekarang tahapannya itu mulai dari Foundation --> Matrikulasi --> Bunda Sayang --> Bunda Cekatan --> Bunda Produktif --> Bunda Shalehah (if I'm not mistaken ya)

Jadi alhamdulillah sudah sampai tahap Bunda Cekatan hihihi apakah kita harus lanjut lagi ke Bunda Produkif? hmmm mari kita lihat dulu ya

Dan sepertinya menarik juga untuk membahas secara rinci kenapa sih belum nikah aja udah ngoyo banget ikut-ikutan gituan, ikutannya pun dari jaman belum punya calon juga~ calon aja belom punya, apalagi mau nikah dan punya anak. Tapi ini kayaknya butuh pembahasan tersendiri sih ya yang semoga bisa menginspirasi banyak orang buat ya never stop learning dan jangan malu untuk belajar, seorang muslim itu ya harus produktif ye kan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi UNPAD

Yak! Alhamdulillah saya sudah kelas 3 SMA, dan sepertinya sudah saatnya buat mikirin lebih serius mau ke universitas mana nanti, dan mau jurusan apa nanti, dan mau kerja apa nanti -,- . sebenernya gue agak males mikirin ini (aduh hidup gue~~) tapi ini harus, masa iya gue hidup mau terombang ambing sama arus laut gitu aja? nggak kan, yaudah jadi hari ini gue baru mencari-cari tentang satu fakultas yang sebenarnya sangat amat saya minati dibanding pilihan (dari orang tua dan kerabat-kerabat beserta tante dan kakak) yang lain. Dan gue ketiklah di mbah google "Fakultas Psikologi UNPAD" yeah :)) dan bermunculan berbagai macam sumber, ya ada yang menarik tapi ada juga yang belom memuaskan hati gue. Ini intinya :

17 years of Love Song

Apa yang muncul di benak lo pas baca title itu ? hahhaa pasti sesuatu yang romantis deh #soktau hahhaa jadi sebenernya ini tuh judul novel, pengarangnya sama kayak pengarang Summer Breeze (pasti tau lah). sebenernya dari cover luarnya tuh udah keliatan sendu banget gitu, gue liat novel ini waktu di stand nya puspa swara di islamic book fair kemaren, akhirnya gue beli lah ini buku dan ternyataa.. jreeng jreeng jreeeng.... gue nangis baca buku nya. sedih banget asal lo tau, sebenernya nggak tebel bukunya, tapi entah kenapa kayaknya tuh panjang banget ceritanya, dan lama, dan gue sangat terbawa sama ceritanya, sedih banget, gue sampe nangis terus sampe keinget-inget sama novel ini, aduuh emang lebai banget, tapi ya itu lah haha. jadi sinopsisnya gini... --Ada seorang anak laki-laki, namanya Leo, dia pindah ke kampung sama ibunya dari Jakarta, soalnya Orang Tuanya abis bercerai dan dia ikut ibunya pulang ke kampung halamannya di purwakarta, ini ceritanya setting tahun 91-an . terusnya , di...

Zomato Gold yang Menyatukan Kita

Thanks you Zomato Gold, yeah.  Hari kamis 7 Februari 2019 kemarin, saya ada meeting volunteer bersama dengan komunitas lain. Ceritanya, kita mau sharing dan membicarakan peluang kolaborasi antar dua komunitas, dan ya siap berjejaring lah ya :3  Nah! Salah satu kesulitan dalam meeting-meeting after-office-hours ini adalah memilih tempat makan yang tidak terlalu bising dan ramai agar rapatnya tetap kondusif. Thanks to Zomato Gold, sehingga kita bisa menemukan resto menarique dan sepi! Ada namanya restoran Senyum Indonesia, pas di sebrang pintu east mall Grand Indonesia. Dari luar resto ini nampak sangat fancy dan sepi, asumsinya makanannya akan mahal jadinya sepi, apalagi dekat Grand Indonesia (masa iya ngga mahal?). Tapi pas masuk ternyata ambience nya enak bangeet, lampunya temaram, tempatnya sepi, dan pas buka buku menu wow harganya tidak terlalu mahal, masih standar lah sama cafe cafe di Jakarta, info lengkapnya bisa buka zomatonya sendiri kali ya haha.  Ja...