Langsung ke konten utama

Road to Sinai Mountain (1)

Wacana hanyalah wacana, niat hanyalah niat, padahal tadinya udah niat mau nulis segala hal waktu di Alexandria, tapi malah semangat nulis ini duluan. Awalnya, dalam rencana perjalanan saya dan teman-teman tidak ada agenda 'naik gunung' Sinai, saya aja awalnya juga tidak tahu dengan pasti dimana keberadaan pegunungan Sinai ini -hehehe harap maklum nilai geografinya cukup jelek-. Kami baru memutuskan untuk ikut perjalanan menuju Sinai ini saat kami diajak oleh salah seorang teman kami dari Al-Azhar yang menjadi pemandu dan tempat berteduh kami selama di Cairo, kak Miftah. Awalnya kak Miftah menawarkan karena kami belum punya banyak rencana sedangkan tiket pulang kami dari Cairo menuju Jakarta masih 2 minggu lagi. Saat itu kami berada di Cairo karena menunggu idul Fitri agar kami bisa sholat ied dan makan ketupat sama teman-teman dari Al-Azhar Cairo, setelah idul Fitri rencananya kami akan pulang ke Alexandria -karena tempat kami sebenarnya berkunjung adalah Alexandria-. Setelah dengan sejuta pertimbangan, salah satunya adalah jika kami ikut pergi naik gunung bersama kak Miftah dan teman-teman dari Al-Azhar, artinya kita harus meninggalkan Alexandria lebih cepat dimana Alexandria itu udah super jadi 'home' banget buat kita xixixi baper gitu ceritanya, dan berarti kita akan pisah sama temen-temen ASPSA (Himpunan mahasiswanya anak farmasi Universitas Alexandria) lebih cepat dan nggak akan dianter ke bandara sama mereka :'' *agak sedih sedih gitu*, tapi nggak kebayang juga kalau kita nggak ikut ke Sinai kita belum ada rencana kemana-mana juga jadi daripada cuma bengong doang nunggu waktu pulang mending kita ikut aja deh akhirnya.

Akhirnya setelah kita balik ke Alexandria dan spent waktu disana sekitar 1 minggu, kita berpisah deh dengan teman-teman dari ASPSA, dengan sedih-sedih haru gitu soalnya mereka baik banget udah nganterin kita kemana-mana, bahkan ada salah satu dari mereka, yaitu SEO kita setelah kita turun gunung Sinai nelpon kita dan bilang padahal kalo dia lagi free dia pengen banget ikut kita naik gunung :'' *unch kann*

perpisahan sama temen-temen ASPSA, kita dianter sama mereka ke terminal bus antarkota (Alexandria->Cairo)

Dan setelah kita sampai di Cairo, kita bersiap menuju pegunungan Sinai naik bus bareng-bareng, dan karena kita nggak ada plan untuk naik gunung, jadinya outfit kita seadanya banget :'' cuma bawa jaket FKK padahal disana super duper dingin .___.

Perjalanan
Perjalanan dari Cairo menuju daerah Sinai cukup jauh, memakan waktu hampir seharian -karena berhenti di beberapa perhentian dan perjalanannya cukup muter-muter-. Perjalanan lancar dan aman, kami ber 6 sibuk memperhatikan jalan soalnya sepanjang jalan tidak ada bangunan, hanya padang pasir, ya agak bosen juga sih jadi kebanyakan tidurnya juga haha. Kita sempat mampir di Oyon Muse, merupakan 12 sumur yang berasal dari ketukan tongkat nabi Musa.

"....Wisata 12 sumur musa menjadi salah satu paket wisata tujuan gunung sinai, sarm sheikh dan pantai dahab, karena jaraknya yang tidak terlalu jauh...

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/bisyriichwan/12-sumur-musa-di-mesir_54ff657ca33311874a5101e2 "
sumber : dokumen pribadi
Karena norak dengan pemandangan yang seperti ini jadilah kita mengambil beberapa gambar untuk diabadikan.

salah satu sumur yang kami temukan, karena letak sumurnya jauh-jauh jadi nggak ke semua sumurya.
 

Setelah puas mengambil gambar, kami melanjutkan perjalanan lagi menuju Sinai~ bersambung yaaa





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi UNPAD

Yak! Alhamdulillah saya sudah kelas 3 SMA, dan sepertinya sudah saatnya buat mikirin lebih serius mau ke universitas mana nanti, dan mau jurusan apa nanti, dan mau kerja apa nanti -,- . sebenernya gue agak males mikirin ini (aduh hidup gue~~) tapi ini harus, masa iya gue hidup mau terombang ambing sama arus laut gitu aja? nggak kan, yaudah jadi hari ini gue baru mencari-cari tentang satu fakultas yang sebenarnya sangat amat saya minati dibanding pilihan (dari orang tua dan kerabat-kerabat beserta tante dan kakak) yang lain. Dan gue ketiklah di mbah google "Fakultas Psikologi UNPAD" yeah :)) dan bermunculan berbagai macam sumber, ya ada yang menarik tapi ada juga yang belom memuaskan hati gue. Ini intinya :

17 years of Love Song

Apa yang muncul di benak lo pas baca title itu ? hahhaa pasti sesuatu yang romantis deh #soktau hahhaa jadi sebenernya ini tuh judul novel, pengarangnya sama kayak pengarang Summer Breeze (pasti tau lah). sebenernya dari cover luarnya tuh udah keliatan sendu banget gitu, gue liat novel ini waktu di stand nya puspa swara di islamic book fair kemaren, akhirnya gue beli lah ini buku dan ternyataa.. jreeng jreeng jreeeng.... gue nangis baca buku nya. sedih banget asal lo tau, sebenernya nggak tebel bukunya, tapi entah kenapa kayaknya tuh panjang banget ceritanya, dan lama, dan gue sangat terbawa sama ceritanya, sedih banget, gue sampe nangis terus sampe keinget-inget sama novel ini, aduuh emang lebai banget, tapi ya itu lah haha. jadi sinopsisnya gini... --Ada seorang anak laki-laki, namanya Leo, dia pindah ke kampung sama ibunya dari Jakarta, soalnya Orang Tuanya abis bercerai dan dia ikut ibunya pulang ke kampung halamannya di purwakarta, ini ceritanya setting tahun 91-an . terusnya , di...

Zomato Gold yang Menyatukan Kita

Thanks you Zomato Gold, yeah.  Hari kamis 7 Februari 2019 kemarin, saya ada meeting volunteer bersama dengan komunitas lain. Ceritanya, kita mau sharing dan membicarakan peluang kolaborasi antar dua komunitas, dan ya siap berjejaring lah ya :3  Nah! Salah satu kesulitan dalam meeting-meeting after-office-hours ini adalah memilih tempat makan yang tidak terlalu bising dan ramai agar rapatnya tetap kondusif. Thanks to Zomato Gold, sehingga kita bisa menemukan resto menarique dan sepi! Ada namanya restoran Senyum Indonesia, pas di sebrang pintu east mall Grand Indonesia. Dari luar resto ini nampak sangat fancy dan sepi, asumsinya makanannya akan mahal jadinya sepi, apalagi dekat Grand Indonesia (masa iya ngga mahal?). Tapi pas masuk ternyata ambience nya enak bangeet, lampunya temaram, tempatnya sepi, dan pas buka buku menu wow harganya tidak terlalu mahal, masih standar lah sama cafe cafe di Jakarta, info lengkapnya bisa buka zomatonya sendiri kali ya haha.  Ja...