Langsung ke konten utama

What will I be?

Di tengah-tengah mengerjakan revisian proposal -hari gini masih revisi? plis lah fin- ya namanya juga kehendak Allah, judul TA saya ganti jadi saya harus merevisi proposal saya dan ya begitulah. saya tidak mau bercerita mengenai TA karena sudah capek sedihnya dan sudah curhat seharian sampe mata bengkak ke Allah SWT, yang penting berkah deh apapun itu dan bagaimanapun itu. cobaan itu ada untuk menempa kita semua, bukan untuk melemahkan kita.

jadi yang mau saya ceritakan itu adalah, what will i be? beberapa hari ini saya jadi berpikir-pikir ulang apasih yang mau saya lakukan kedepannya? sejujurnya jadi minder dan jadi takut banget habis ketemu dokter, dan baru sadar ''oh begini ya ternyata yang sering diceritakan di kelas''. saya jadi pengecut banget, karena saya kebayang itu susah, dan di Indonesia itu ya farmasi memang belum dilihat banget di bidang klinik -yeah, that's exactly my major-. berbeda sekali dengan di luar negri yang farmasi kliniknya sudah maju. sebenarnya ya harusnya kita nggak boleh takut, belajarlah dengan sungguh-sungguh biar farmasi klinik di indonesia juga bisa maju. oke, itu idealisnya dan itu yang harus kami para mahasiswa farmasi klinik lakukan. tapi apa daya saya jadi berpikir-pikir mencoba hal-hal lain.

saya sepertinya sudah pernah membicarakan ini dengan teman dekat saya ketika kami sedang makan di salah satu restaurant di bandung. ceritanya kami habis berantem terus malemnya kami ngobrol tentang masa depan *ehm*. saya bilang bahwa kalau saya mau beralih profesi, ya itu harus berani take a risk banget, tapi waktu itu sih saya bilang yaudah kayaknya mah bakal tetep ngambil profesi dan ya seperti yang dipikirkan dari dulu *mental penakut*. tapi saya jadi ingin mengasah kemampuan saya yang lain, karena siapa tau malah kemampuan saya yang lain itulah yang malah jadi profesi di masa depan *hayo*. apalagi setelah liat blog kakak kelas saya yang cerita beliau ikut berbagai macam hal yang bukan di bidangnya, walaupun akhirnya tetap kerja di bidangnya tapi dia punya banyak skill, terus jadi pengen banget. kayaknya memang kita harus produktif, apalagi kita masih muda, harus banyak ngumpulin soft skill biar jadi ibu yang pinter dan serba bisa *wkwk*.

kan keren tuh ya kalau kita jago masak, jago jahit, berenang, musik, bahasa, crafting, nyulam, waduh semuanya aja itu mah. ya pokoknya hal-hal berbau kreatifitas seperti itu lah yang tampaknya menarik buat jadi sampingan dan pelampiasan dikala bosan dan penat dengan hal-hal yang berbau kuliah. terus emang baru menyadari bahwa sepertinya kita memang butuh hal-hal yang berbau otak kanan sebagai penyeimbang kegiatan kita, baru sadar juga kalau tingkat 4 ini udah nggak nari lagi. padahal dulu menari bisa jadi penyegaran kalau penat dan bosen sama tugas-tugas kuliah. jadi pengen ikutan nari lagi tapi sekarang ini jadwal latihannya pasti nggak bisa sesuka hati *emangnya dulu boleh? haha*. intinya yasudah tunggu ya, mau ngambil les yang nggak berbau belajar, karena les toefl juga berbau belajar dan kenapa kelas yang sekarang super membosankan jadi nggak niat :'' maafin bundaaa, tapi tetep harus diselesain karena udah bayar pake uang bunda juga :( 

Komentar

SIN mengatakan…
Gue bahkan belum bikin Tinjauan Pustaka Fin...
Btw siapa tuh teman deketnya?!
Semangat ya Fiiin!!!
Unknown mengatakan…
siapa tuh temen deketnya?! (2)
Unknown mengatakan…
When I was just a little girl
I asked my mother
What will I be
Will I be pretty
Will I be rich
Here's what she said to me

Que sera, sera
Whatever will be, will be
The future's not ours to see
Que sera, sera
What will be, will be

When I grew up and fell in love
I asked my sweetheart
What lies ahead
Will we have rainbows
Day after day
Here's what my sweetheart said

Que sera, sera
Whatever will be, will be
The future's not ours to see
Que sera, sera
What will be, will be

Postingan populer dari blog ini

Psikologi UNPAD

Yak! Alhamdulillah saya sudah kelas 3 SMA, dan sepertinya sudah saatnya buat mikirin lebih serius mau ke universitas mana nanti, dan mau jurusan apa nanti, dan mau kerja apa nanti -,- . sebenernya gue agak males mikirin ini (aduh hidup gue~~) tapi ini harus, masa iya gue hidup mau terombang ambing sama arus laut gitu aja? nggak kan, yaudah jadi hari ini gue baru mencari-cari tentang satu fakultas yang sebenarnya sangat amat saya minati dibanding pilihan (dari orang tua dan kerabat-kerabat beserta tante dan kakak) yang lain. Dan gue ketiklah di mbah google "Fakultas Psikologi UNPAD" yeah :)) dan bermunculan berbagai macam sumber, ya ada yang menarik tapi ada juga yang belom memuaskan hati gue. Ini intinya :

17 years of Love Song

Apa yang muncul di benak lo pas baca title itu ? hahhaa pasti sesuatu yang romantis deh #soktau hahhaa jadi sebenernya ini tuh judul novel, pengarangnya sama kayak pengarang Summer Breeze (pasti tau lah). sebenernya dari cover luarnya tuh udah keliatan sendu banget gitu, gue liat novel ini waktu di stand nya puspa swara di islamic book fair kemaren, akhirnya gue beli lah ini buku dan ternyataa.. jreeng jreeng jreeeng.... gue nangis baca buku nya. sedih banget asal lo tau, sebenernya nggak tebel bukunya, tapi entah kenapa kayaknya tuh panjang banget ceritanya, dan lama, dan gue sangat terbawa sama ceritanya, sedih banget, gue sampe nangis terus sampe keinget-inget sama novel ini, aduuh emang lebai banget, tapi ya itu lah haha. jadi sinopsisnya gini... --Ada seorang anak laki-laki, namanya Leo, dia pindah ke kampung sama ibunya dari Jakarta, soalnya Orang Tuanya abis bercerai dan dia ikut ibunya pulang ke kampung halamannya di purwakarta, ini ceritanya setting tahun 91-an . terusnya , di...

Zomato Gold yang Menyatukan Kita

Thanks you Zomato Gold, yeah.  Hari kamis 7 Februari 2019 kemarin, saya ada meeting volunteer bersama dengan komunitas lain. Ceritanya, kita mau sharing dan membicarakan peluang kolaborasi antar dua komunitas, dan ya siap berjejaring lah ya :3  Nah! Salah satu kesulitan dalam meeting-meeting after-office-hours ini adalah memilih tempat makan yang tidak terlalu bising dan ramai agar rapatnya tetap kondusif. Thanks to Zomato Gold, sehingga kita bisa menemukan resto menarique dan sepi! Ada namanya restoran Senyum Indonesia, pas di sebrang pintu east mall Grand Indonesia. Dari luar resto ini nampak sangat fancy dan sepi, asumsinya makanannya akan mahal jadinya sepi, apalagi dekat Grand Indonesia (masa iya ngga mahal?). Tapi pas masuk ternyata ambience nya enak bangeet, lampunya temaram, tempatnya sepi, dan pas buka buku menu wow harganya tidak terlalu mahal, masih standar lah sama cafe cafe di Jakarta, info lengkapnya bisa buka zomatonya sendiri kali ya haha.  Ja...