Langsung ke konten utama

Review Buku "Men are from Mars, Women are from Venus"

Akhirnya setelah download ebook, dan beli bukunya, selesai juga buku ini yeay *applause*

Tagline yang dipakai dari buku ini adalah "The Definitive Guide To Relationship" jadi cocok banget buat yang lagi menjalani sebuah relationship (yang akan menjalani juga gapapa kok baca aja seperti saya mihihihihi). Buku ini kebetulan saya beli di pameran buku import, jadi harganya hanya 60.000 saja teman-teman! murah sekali untuk buku asli dan import. Di dalam buku ini terdapat beberapa bab yang secara runut akan menuntun kita untuk mencapai suatu goal dalam relationship. 

Menurut saya pribadi, bukunya bagus dan dapat dibaca oleh semua gender, intinya nggak memihak ke salah satu gender dan nggak menyudutkan gender yang lain, jadi bener-bener membuat kita terbuka pikirannya akan sifat asli lawan jenis kita #eaa. Beberapa tips nya juga sangat aplikatif, banyak contoh contoh kalimat yang dapat langsung dipraktekkan apabila sedang dalam masalah dengan pasangannya. Intinya, buku ini cukup mencerdaskan kita dan membuat kita lebih terbuka wawasannya. Isi permasalahan yang dibahas di dalam buku ini juga menurut saya ya emang masalah-masalah kalo lagi dalam suatu hubungan yang sangat sering terjadi dan feels like i was nodding many times while reading this book. Rasanya pengen bilang "ih parah ini banget sih..." "oohh jadi gitu ya....." 

Ada salah satu chapter yang bahkan sampai ngasih template kalau mau bikin Love Letter kayak gimana, bagus banget sih kalo lagi mau dipraktekin bisa langsung nyontek hahaha. Buku ini juga mengajarkan kita untuk mandiri dan nggak ketergantungan dengan pasangan, penulis memberikkan banyak contoh cerita di setiap chapternya, jadi bener-bener bisa dibayangin situationnya kayak apa dan harus gimana dan bagaimana hasilnya. 

Hal yang saya nggak suka dari bukunya adalah karena saya sedang tidak dalam suatu relationship, jadi beberapa bagian saya lewat karena itu kayaknya pas buat dipraktekin beneran deh kalau dibaca sekarang nanti juga lupa, jadinya saya lebih banyak baca yang bagian teorinya dan cerita-ceritanya aja. But overall i give it 9 for this book! *applause lagi*








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi UNPAD

Yak! Alhamdulillah saya sudah kelas 3 SMA, dan sepertinya sudah saatnya buat mikirin lebih serius mau ke universitas mana nanti, dan mau jurusan apa nanti, dan mau kerja apa nanti -,- . sebenernya gue agak males mikirin ini (aduh hidup gue~~) tapi ini harus, masa iya gue hidup mau terombang ambing sama arus laut gitu aja? nggak kan, yaudah jadi hari ini gue baru mencari-cari tentang satu fakultas yang sebenarnya sangat amat saya minati dibanding pilihan (dari orang tua dan kerabat-kerabat beserta tante dan kakak) yang lain. Dan gue ketiklah di mbah google "Fakultas Psikologi UNPAD" yeah :)) dan bermunculan berbagai macam sumber, ya ada yang menarik tapi ada juga yang belom memuaskan hati gue. Ini intinya :

17 years of Love Song

Apa yang muncul di benak lo pas baca title itu ? hahhaa pasti sesuatu yang romantis deh #soktau hahhaa jadi sebenernya ini tuh judul novel, pengarangnya sama kayak pengarang Summer Breeze (pasti tau lah). sebenernya dari cover luarnya tuh udah keliatan sendu banget gitu, gue liat novel ini waktu di stand nya puspa swara di islamic book fair kemaren, akhirnya gue beli lah ini buku dan ternyataa.. jreeng jreeng jreeeng.... gue nangis baca buku nya. sedih banget asal lo tau, sebenernya nggak tebel bukunya, tapi entah kenapa kayaknya tuh panjang banget ceritanya, dan lama, dan gue sangat terbawa sama ceritanya, sedih banget, gue sampe nangis terus sampe keinget-inget sama novel ini, aduuh emang lebai banget, tapi ya itu lah haha. jadi sinopsisnya gini... --Ada seorang anak laki-laki, namanya Leo, dia pindah ke kampung sama ibunya dari Jakarta, soalnya Orang Tuanya abis bercerai dan dia ikut ibunya pulang ke kampung halamannya di purwakarta, ini ceritanya setting tahun 91-an . terusnya , di...

Zomato Gold yang Menyatukan Kita

Thanks you Zomato Gold, yeah.  Hari kamis 7 Februari 2019 kemarin, saya ada meeting volunteer bersama dengan komunitas lain. Ceritanya, kita mau sharing dan membicarakan peluang kolaborasi antar dua komunitas, dan ya siap berjejaring lah ya :3  Nah! Salah satu kesulitan dalam meeting-meeting after-office-hours ini adalah memilih tempat makan yang tidak terlalu bising dan ramai agar rapatnya tetap kondusif. Thanks to Zomato Gold, sehingga kita bisa menemukan resto menarique dan sepi! Ada namanya restoran Senyum Indonesia, pas di sebrang pintu east mall Grand Indonesia. Dari luar resto ini nampak sangat fancy dan sepi, asumsinya makanannya akan mahal jadinya sepi, apalagi dekat Grand Indonesia (masa iya ngga mahal?). Tapi pas masuk ternyata ambience nya enak bangeet, lampunya temaram, tempatnya sepi, dan pas buka buku menu wow harganya tidak terlalu mahal, masih standar lah sama cafe cafe di Jakarta, info lengkapnya bisa buka zomatonya sendiri kali ya haha.  Ja...