Langsung ke konten utama

Bandung!

Akhirnya, 5 tahun sudah dilalui di Bandung.

Pertama kali menginjakkan kaki di ITB bukan ketika diterima di ITB, tapi ketika diajak keliling-keliling ITB sama kak De, inget banget waktu itu diajak ke Labtek VIII, Sekolah Farmasi. Saat itu cuma bisa liat-liat, lihat papan pengumumannya, farmasi, apoteker, dan pengumuman-pengumuman lainnya yang gangerti juga itu tentang apaan haha. 

Masuk ITB, Sekolah Farmasi, mulai beradaptasi dengan lingkungan baru, berkenalan dengan teman-teman baru, mulai masuk Unit Kegiatan Mahasiswa, PSTK ITB. Berkenalan dengan banyak orang yang asli dari Jawa (saya mah setengah aja aslinya, setengah lagi bukan jawa), beradaptasi dengan budayanya, tiga tahun sepertinya 70% kegiatan saya ada disana, baru ketika tingkat 3 pertengahan mulai berpindah haluan ke himpunan mahasiswa Farmasi, bergelut dengan kaderisasi, metode, kajian, nilai-nilai, parameter, dan segala hal untuk mewujudkan karakter kader sesuai dengan karakter himpunan. Capek? ya pastilah, tapi capeknya selalu hilang kalau bertemu teman-teman yang sama-sama capek juga, teman-teman geng yang selalu lucu dan menggemaskan, dan juga obrolan-obrolan kita yang selalu 'sampah' tapi itu bener-bener stress-reliever banget. 

Tingkat 4 mulai disibukkan dengan tugas akhir, mulai dari perizinan yang melelahkan, lelah badan, lelah ongkos, lelah hati, ambil data ditemani lagu dari radio, mengolah data sampai harus ganti judul di H-2 seminar. Lanjut belajar sidang, ya tau lah ya sidang di SF itu sangat menguji mental, tapi ya selalu inget sih sarjana itu nggak cuma pinter aja tapi mentalnya harus kuat juga, jadi terima kasih sf itb telah menempa saya hingga ujian apoteker yang sangat unik dan berkesan. 

Yang pasti bakalan kangen segala sudut kota bandung, segala momen yang ada, makanannya, udaranya yang sejuk (dibanding di Jakarta), dan semua muanya. This is not a farewell, because definitely i'll come to Bandung again and again and again and again (kayak lagu)! 

See you when i see you, Bandung!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi UNPAD

Yak! Alhamdulillah saya sudah kelas 3 SMA, dan sepertinya sudah saatnya buat mikirin lebih serius mau ke universitas mana nanti, dan mau jurusan apa nanti, dan mau kerja apa nanti -,- . sebenernya gue agak males mikirin ini (aduh hidup gue~~) tapi ini harus, masa iya gue hidup mau terombang ambing sama arus laut gitu aja? nggak kan, yaudah jadi hari ini gue baru mencari-cari tentang satu fakultas yang sebenarnya sangat amat saya minati dibanding pilihan (dari orang tua dan kerabat-kerabat beserta tante dan kakak) yang lain. Dan gue ketiklah di mbah google "Fakultas Psikologi UNPAD" yeah :)) dan bermunculan berbagai macam sumber, ya ada yang menarik tapi ada juga yang belom memuaskan hati gue. Ini intinya :

17 years of Love Song

Apa yang muncul di benak lo pas baca title itu ? hahhaa pasti sesuatu yang romantis deh #soktau hahhaa jadi sebenernya ini tuh judul novel, pengarangnya sama kayak pengarang Summer Breeze (pasti tau lah). sebenernya dari cover luarnya tuh udah keliatan sendu banget gitu, gue liat novel ini waktu di stand nya puspa swara di islamic book fair kemaren, akhirnya gue beli lah ini buku dan ternyataa.. jreeng jreeng jreeeng.... gue nangis baca buku nya. sedih banget asal lo tau, sebenernya nggak tebel bukunya, tapi entah kenapa kayaknya tuh panjang banget ceritanya, dan lama, dan gue sangat terbawa sama ceritanya, sedih banget, gue sampe nangis terus sampe keinget-inget sama novel ini, aduuh emang lebai banget, tapi ya itu lah haha. jadi sinopsisnya gini... --Ada seorang anak laki-laki, namanya Leo, dia pindah ke kampung sama ibunya dari Jakarta, soalnya Orang Tuanya abis bercerai dan dia ikut ibunya pulang ke kampung halamannya di purwakarta, ini ceritanya setting tahun 91-an . terusnya , di...

Zomato Gold yang Menyatukan Kita

Thanks you Zomato Gold, yeah.  Hari kamis 7 Februari 2019 kemarin, saya ada meeting volunteer bersama dengan komunitas lain. Ceritanya, kita mau sharing dan membicarakan peluang kolaborasi antar dua komunitas, dan ya siap berjejaring lah ya :3  Nah! Salah satu kesulitan dalam meeting-meeting after-office-hours ini adalah memilih tempat makan yang tidak terlalu bising dan ramai agar rapatnya tetap kondusif. Thanks to Zomato Gold, sehingga kita bisa menemukan resto menarique dan sepi! Ada namanya restoran Senyum Indonesia, pas di sebrang pintu east mall Grand Indonesia. Dari luar resto ini nampak sangat fancy dan sepi, asumsinya makanannya akan mahal jadinya sepi, apalagi dekat Grand Indonesia (masa iya ngga mahal?). Tapi pas masuk ternyata ambience nya enak bangeet, lampunya temaram, tempatnya sepi, dan pas buka buku menu wow harganya tidak terlalu mahal, masih standar lah sama cafe cafe di Jakarta, info lengkapnya bisa buka zomatonya sendiri kali ya haha.  Ja...