Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Aib yang sudah ditutupi oleh Allah, mengapa harus dibongkar?

Beberapa bulan terakhir ini alhamdulillah kaki kami dimudahkan oleh Allah untuk datang ke kajian Aa Gym di Masjid Baitul Ihsan, karena jaraknya dengan kantor yang terbilang dekat (bisa ditempuh dengan berjalan kaki), membuat kami malu apabila tidak datang kesana hanya karna malas. Hal yang paling saya suka apabila datang ke kajian Aa Gym adalah sesi doa di akhir kajian, bagaimana Aa Gym bisa membuat rangkaian katanya sangat menusuk dan menohok diri ini dan tersadar bahwa karunia Allah begitu besar, Allah dengan segala keramahan hati-Nya menutup aib aib kita sehingga masih ada yang mau berteman sama kita. Bayangkan kalau Allah buka aib kita, adakah yang masih mau berteman dengan saya yang penuh dosa ini? Kemudian saya tersadar bahwa terkadang di keseharian kita, ketika kita sedang bercerita bersama teman, atau bermain bersama teman, kita sering "berlomba-lomba" membuka aib kita, saya pun pernah berada di posisi dimana entah mengapa saya tidak suka orang-orang menganggap s

Komunikasi Produktif Hari 10 - Virtual Produktif

Salah satu poin dari komunikasi produktif yang sangat melekat di pikiran saya adalah mengenai cross check dan jangan berasumsi dalam berkomunikasi. Karena ketika kita sudah berasumsi dan tidak mengkonfirmasi, maka informasi yang kedepannya akan kita sampaikan lagi ke orang lain bisa jadi salah. Pagi hari tadi ketika saya dan teman saya sedang berkomunikasi via whatsapp membicarakan tawaran pekerjaan dia yang baru, dia banyak menggunakan kata 'kayaknya', seperti  "kayaknya gajinya sekian deh" "kayaknya ngga dapet uang makan deh" "kayaknya naik gojek bakal segini deh" dsb. Dan aku langsung teringat materi komunikasi produktif! Aha! dan kemudian aku balas "Mending jangan banyak asumsi deh, tanyain aja ke recruiter nya langsung biar jelas" Ta-daaaa! Karena terlalu banyak kayaknya itu menandakan kita belum yakin dengan informasi yang kita dapatkan, bisa jadi nanti dia malah menolak pekerjaan tersebut hanya berdasarkan

Komunikasi Produktif Hari 9 - Siblings Time!

Hari ini hari Jumat, katanya sih Alhamdulillah It's Friday! Pulang kantor hari ini sudah berencana mau siblings time sama kaka dan adik saya, maklum nih kita bukan tipe kaka adik yang sering kongkow bertigaan, biasanya ya jalan itu sekeluarga atau ya cuma aku dan adik atau aku dan kakak, nah sekarang kita coba untuk jalan bertiga! Dengan slogan yang sama dengan cerita kemarin-kemarin, yaitu stay away from your phone for a while. Maka saya menerapkan ini juga hari ini! Saya masukan HP ke dalam tas dan tas nya saya taruh di kursi sebelah kakak, jadi akan sulit ambil HP. Alhamdulillah nya dalam 2 jam kita ngobrol kita ngga main hp aja, tapi ya ketawa ketiwi, update cerita kuliah pertama adik saya, throwback  masa kecil, saling sharing kegiatan saat ini, dan sebagainya.   Karena saya percaya apabila kita duduk bareng terus malah main HP, ya itu akan benar-benar membuktikan bahwa HP dapat mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Dan alhamdulillahnya kakak dan adik j

Komunikasi Produktif Hari 8 - Komunikasi Virtual

Selama kurang lebih 3 bulan terakhir ini saya sedang mengikuti kegiatan kerelawanan, saya bergabung sebagai relawan Panitia, dimana saya ditugaskan untuk menjadi Narahubung antara Panitia Pusat dengan Panitia di daerah (kebetulan saya kebagian menjadi Narahubung untuk daerah Aceh), dan juga menghubungkan antara Panitia di daerah dengan Relawan Narasumber maupun Dokumentator. Komunikasi saya selama ini dengan panitia daerah hanya sebatas whatsapp chat, belum pernah telepon. Setelah belajar komunikasi produktif, saya kemudian berpikir bahwa agar semua nya lancar dan tidak ada salah paham, maka sekali kali saya harus ngobrol via telepon, agar intonasi dan nada bicara bisa terdengar. Karena sejujurnya, selama ini membaca chatnya saya juga suka wondering  apakah kakak panitia ini sedang marah, atau sedang sibuk, atau bagaimana tidak terlihat dari sebaris kalimat di chat whatsapp. Akhirnya, ketika ada kesempatan saya menghubungi via telepon, dan alhamdulillahnya setelah kesempatan i

Komunikasi Produktif Hari 7 - Kali ini berhasil!

Hari ini tanggal 17 September, Mengapa judulnya 'Kali ini berhasil!' ? Terinspirasi dari postingan saya di hari ke 5 mengenai 'Sebuah Buah Tangan', saat itu saya kurang pas melakukan komunikasi produktif, dan hari ini saya mencoba kembali. Alhamdulillah pulang hari ini bawa oleh-oleh makanan kesukaan Bunda, yaitu Roti Matcha. Bunda suka sekali dengan green tea, jadi saya sudah berniat memberikan roti tersebut buat Bunda dan harus jelas instruksinya, biar tidak seperti kemarin. Sesampainya saya di rumah, seperti biasa Bunda sedang mengaji di mushola. Saat saya sampai, Bunda berhenti sebentar Bunda : "Udah pulang, De?" Saya : "Iya, Bun. (karena saya merasa Bunda sedang berhenti mengaji dan mengarah ke saya, maka ini saat yang tepat). Ini ya, Bun ade bawain roti Matcha kesukaan Bunda" Bunda : "Waah, Alhamdulilllah. Oke, De nanti Bunda makan" Nah! Oke, mungkin seharusnya memang seperti itu ya. Mungkin percakapan ini sederha

Komunikasi Produktif Hari 6 - Jangan Berasumsi

Hari Selasa, 11 September 2018 Alhamdulillah hari ini libur Tahun Baru Islam! Dan alhamdulillah nya lagi hari ini saya (tumben) ngga ada kegiatan di luar rumah, jadi memang hari ini diniatkan untuk birul walidain di Rumah 😁 Family activity kita yang pertama adalah Jogging pagi bareng di Tandon Ciater, Tangerang Selatan. Biasanya, kami kalau lari di Tandon ini memang ngga bareng-bareng, jadi ya lari sendiri-sendiri dan nanti bertemu di suatu titik kalau sudah selesai. Hari ini kami janjian lari 6 putaran, saya lari duluan, disusul adik saya dan kemudian Ayah dan Bunda lari lari kecil di belakang. Karena agenda hari itu hanya lari dan sarapan, saya sengaja tidak membawa telepon genggam agar bisa fokus ngobrol dan komunikasi dengan keluarga. Setelah menyelesaikan 6 putaran, saya pas banget bertemu dengan adik saya, kemudian kami melipir sebentar di pinggiran untuk menunggu Ayah dan Bunda, di pikiran kami ayah sama bunda pasti akan lari lewat sini karna tadi baru 5 putaran, jadi puta

Komunikasi Produktif Hari Ke 5 - Sebuah Buah Tangan

Senin, 10 September 2018 Hari ini entah kenapa saya ingin sekali membeli sebuah Pretzel di Aunties Anne, sangat random sekali memang. Awalnya mau gofood ke kantor, tapi setelah melihat ongkir nya yang cukup lumayan, akhirnya saya putuskan untuk mengurungkan niat saya untuk gofood ke kantor.  Sepulang dari kantor, saya memutuskan untuk membeli sendiri pretzel ke tokonya, saya mampir di sebuah Mall terdekat, dan mampir lah ke Aunties Anne. Sesampainya saya disana, saya terpikir untuk membawakan Pretzel tersebut untuk Ayah dan Bunda di rumah, namun sempat galau karena kami bukan tipikal keluarga yang suka nyemil nyemil  makanan malam hari, jadi nanti malah mubadzir lagi, tapi di satu sisi berpikir masa pulang ke rumah ngga bawa buah tangan? Akhirnya saya memutuskan untuk membelinya. Pics from Google Sesampainya di rumah : Saya : "Bun ini ada Pretzel ya buat di rumah" (meletakkan makanan di atas meja makan. Bunda : (sedang bersiap untuk sholat) "Ya, De&

Komunikasi Produktif hari ke 4 - Stay Away From Your Phone For A While

Hari ini, adalah hari Minggu. Saya ada agenda berkumpul bersama teman SMA di rumah salah satu dari kami untuk update  kehidupan dan quality time  bersama. Mengapa berkumpul di rumah? Karena berkumpul di rumah lebih bebas dan menurut kami merupakan tempat yang lebih nyaman untuk menghabiskan waktu bersama. Sejujurnya, dari awal ada materi komunikasi produktif ini ada satu hal yang ingin saya lakukan dalam serangkaian tantangan ini, yaitu menjauhkan telepon genggam saat sedang berkumpul bersama teman atau keluarga , karena jaman sekarang, telepon genggam pasti ada selalu di genggaman, walaupun kita sedang bertemu fisik dengan teman atau keluarga kita, dan saya cukup concern  dengan hal ini dimana kita jadi kurang bisa berkomunikasi secara produktif dengan lawan bicara kita karena konsentrasi kita terpecah oleh telepon genggam.  Maka saat kumpul hari ini, saya mencoba menjauhkan telepon genggam saya, saya masukan ke dalam tas dan kemudian berkumpul dengan teman-teman seutuhnya. H

Games Komunikasi Produktif Hari ke 3 - Pesan Berantai

Tanggal 8 September kemarin, saya menjadi Pagar Ayu di pernikahan seorang sahabat kuliah. Sebelum acara resepsi dimulai, 5 pasang Pagar Ayu dan Pagar Bagus diharapkan datang pada saat briefing, yaitu 1 jam sebelum resepsi dimulai. Qadarullah saat briefing, Pagar Bagus nya belum ada yang datang, sehingga hanya Pagar Ayu yang di briefing, walaupun tugasnya gampang, tapi ada beberapa instruksi yang perlu kami ikuti selama resepsi berlangsung, sehingga kami yang datang briefing diminta untuk menyampaikan pesan tersebut kepada Pagar Bagus yang belum datang briefing. 10 menit sebelum acara resepsi, Pagar Bagus datang dan cukup kebingungan karena tidak tahu harus berdiri dimana, saat itu lah saya harus menyampaikan pesan berantai agar informasi tidak terputus. Saya memberi tahu tempat-tempat dimana harus berdiri (kebetulan ada sticker di lantainya sehingga bisa terlihat), saya juga memberi tahu berapa lama kami harus berada disana, namun ada 1 informasi yang saya lupa, saat itu saya cukup

Games Komunikasi Produktif Hari Kedua!

Bismillah, Di hari kedua games komunikasi produktif kali ini memang saya berniat menerapkannya di keluarga. Membuay sebuah family forum. Saat ini, kakak saya sudah menikah dan tidak tinggal bersama kami, adik saya juga sedang tinggal indekos di Jakarta, jadi tinggalah saya, ayah dan bunda di rumah. Untuk duduk bertiga untuk ngobrol hanya bisa terjadi di malam hari ketika weekday atau weekend. Malam ini dalam perjalanan menuju ke taman mini karna saya harus menginap disana, saya memutuskan untuk membuat family forum di dalam perjalanan. Dimulai dengan pertanyaan saya mengenau kurus bahasa arab yang sedang diikuti Ayah dan Bunda, mereka pun bercerita dengan antusias dan panjang lebar tentang kursus tersebut, walaupun sempat terjadi beda pendapat karna kesibukan ayah di kantor sehingga tidak bisa belajar bahasa arab atau mengerjakan pr dengan maksimal, berbeda dengan bunda yang ibu rumah tangga, saya pun mencoba menengahi dengan memberi pandangan kepada bunda bahwa ayah

Games Hari 1 Komunikasi Produktif

Bismillah,  Hari ini kebetulan saya ada jadwal meeting dadakan di kantor bersama tiga orang atasan saya, kebetulan ketiga orang tersebut adalah atasan langsung saya, maklum anak bawang harus punya banyak atasan hihihi.  Pada akhir meeting kami berdiskusi mengenai pending matters  dari divisi kami, ada banyak dan perlu dirinci satu per satu, karena lagi lagi saya anak bawang, jadi memang banyak hal-hal administratif yang masih pending di saya karena qadarullah saya akan resign dalam bulan ini sehingga kerjaan jadi menumpuk untuk segera diselesaikan sebelum saya resign. Bos A : "Jadi yang masih pending lagi masalah apa? Perijinan OSS dan E-Licensing? Progres nya bagaimana?" Saya  : "Untuk OSS saya sudah mengumpulkan data cabang, Pak sedang saya masukan datanya. Untuk E-Licensing sudah saya update kepada Pak X data terbaru untuk segera di upload" Bos A : "Ya untuk yang OSS ini kemudian sampai kapan targetnya? Apalagi yang perlu dibereskan?&quo